BEM Universitas Alma Ata Respon Berita 84 PTS Terancam Ditutup

Jogja, Kabar387 Dilihat

BEM Universitas Alma Ata Respon Berita 84 PTS Terancam Ditutup

ejogja.ID – Yogyakarta, BEM Universitas Alma Ata Respon Berita 84 PTS Terancam Ditutup yang menggunakan visual Universitas Alma Ata merespon pemberitaan oleh TVRI Yogyakarta (11 Agustus 2024) dan Jogja TV (13 Agustus 2024) mengenai berita berjudul “84 PTS di Indonesia Terancam Ditutup” yang menggunakan visual Universitas Alma Ata Yogyakarta.

BEM Universitas Alma Ata melalui ketua BEM, saudara Tegar Pradana sangat menyayangkan dan mengecam keras penggunaan visual Universitas Alma Ata dalam pemberitaan. Sehingga, ini memberikan kesan seolah Universitas Alma Ata termasuk dalam 84 PTS yang akan ditutup.

Jangan Lewatkan: Kekerasan di Pesantren, Tim FGD RMI PWNU DIY Kuak Penyebabnya

“Saya selaku mahasiswa dan Ketua BEM Universitas Alma Ata sangat menyayangkan dan mengecam keras penggunaan visual Universitas Alma Ata dalam perberitaan. Sehingga, ini dapat melahirkan narasi seolah Universitas Alma Ata termasuk 84 PTS yang akan ditutup.”

“Fakta dilapangan mengatakan bahwa Universitas Alma Ata termasuk dalam 100 perguruan tinggi terbaik se-Indonesia di usia yang bahkan belum genap 9 tahun. Tentunya tidak mungkin termasuk dalam 84 PTS yang akan ditutup pemerintah.” Imbuh mahasiswa yang akrab dipanggil Tegar pada Rabu Siang (14/8).

Tegar Pradana kemudian menegaskan bahwa BEM Universitas Alma Ata mendesak kepada pihak TVRI Yogyakarta dan Jogja TV untuk segera mengklarifikasi. Ia menghimbau untuk lebih cermat dalam dalam menyajikan berita yang dikonsumsi oleh masyarakat secara luas.

Jangan Lewatkan: Joko Widodo Teken Pasal Penyediaan Kontrasepsi untuk Anak Sekolah, Gus Hilmy: PP 28/2024 ini Menyimpang dan Wajib Direvisi

“BEM Universitas Alma Ata mendesak kepada pihak TVRI Yogyakarta dan Jogja TV. Ini untuk segera mengklarifikasi serta menghimbau untuk lebih cermat dalam menyajikan berita yang dikonsumsi oleh masyarakat secara luas. Dengan harapan tidak ada lagi pihak yang salah menafsirkan. Karena, ini sangat berkaitan dengan kredibilitas serta nama baik Universitas Alma Ata”, pungkasnya (14/8).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *