Reuni IKADA Tahun 2025, K. Abd. Halim: Ini Sinyal Batin Santri dengan Guru

Kabar, Nasional832 Dilihat
Reuni IKADA Tahun 2025, K. Abd. Halim Ini Sinyal Batin Santri dengan Guru
Dokumen: Foto K. Abd. Halim saat sambutan atas nama pengasuh PP. Darul Ihsan

ejogja.ID | Madura, 7 Syawal 1446 H atau 6 April 2025 M, Ikatan Alumni Darul Ihsan (IKADA) menyelenggarakan Reuni Akbar dan Haul Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ihsan. Acara ini mengumpulkan alumni lintas angkatan.

“Darul Ihsan merupakan tempat bersejarah dalam meniti ilmu yang menjadi bekal hidup. Reuni dan haul pengasuh sebagai acara utama setelah lebaran bagi alumni Pondok Pesantren Darul Ihsan”, ungkap M. Mahdi selaku ketua umum IKADA dalam sambutannya.

Jangan Lewati: KIP Kuliah Tahun 2025; Ini Syarat, Jenis Tunjangan, Link dan Cara Daftarnya

IKADA sebagai organisasi, semua anggota harus tetap solid menjaga kekompakan semuanya. Pertemuan ini dapat meningkatkan kebersamaan sesama alumni Darul Ihsan. M. Mahdi lulusan tahun 2009 tersebut juga menyampaikan terimakasih atas kerjasama semua pihak. “Termasuk kelas akhir tingkat Aliyah belum jadi alumni tapi sudah mulai berkhidmah untuk acara reuni dan demi kemajuan Darul Ihsan”, lanjutnya.

Ratusan alumni memadati halaman utama Ponpes Darul Ihsan Pakamban Daya Pragaan Sumenep Madura Jawa Timur. Reuni sengaja dilaksanakan setelah Idul Fitri, karena banyak alumni yang melanjutkan pendidikan dan bekerja di luar pulau Madura. Alumni menyebar ke Probolinggo, Jember, Pasuruan, Sidoarjo, Jogja, Jakarta, Semarang, Kalimantan, Sumatera, dan mereka bisa kumpul bareng saat reuni seperti ini.

“Datangnya alumni ke Darul Ihsan karena petunjuk Allah, hati terbuka untuk menyambung tali silaturahmi dengan para guru dan sesama alumni”, sambut Kiai Abd. Halim Mushoffa Said dalam reuni ke-16 tersebut. Atas nama pengasuh, Kiai Abd. Halim Mushoffa Said menegaskan: mari niat suci untuk sowan Kiai Mushoffa Said dan Nyai Mairah Baihaqi selaku muassis pondok ini. Ulama yang wafat sejatinya tidak meninggal melainkan tetap hidup. “Maka jangan gunakan kata ‘almarhum’ tapi langsung ila hadrati kiai… jika hendak menghadiahkan Fatihah kepada beliau”, tutur Kiai Abd. Halim yang juga sebagai koordinator pondok.

Jangan Lewati: Tok! RUU TNI disahkan, Anggota DPD RI: Ini Memberangus Demokrasi

Ia menambahkan, bahwa santri sebagai ranting maka harus nyantol ke pohon yaitu pengasuh terutama pendiri pondok. Ketersambungan ini akan menguatkan sinyal batin untuk taqarrub kepada Allah SWT.

Setelah sambutan ketua IKADA dan pengasuh, ceramah keagamaan oleh KH. Imam Mustaji asal Sumenep. 

Di antara siraman rohani yang disampaikan penuh jenaka adalah ngabein, ngebain, dan ngabi’. Ketiga kata tersebut istilah Madura. Pertama, ngabein diambil dari kata abe’ (diri), ngabein yang berarti mempunyai rasa tanggung pada diri sendiri dan tidak perlu banyak berharap pada perhatian orang lain. Dengan bimbingan guru, rasa tersebut tumbuh dalam diri santri. Keuda, ngebein sebuah istilah yang digunakan untuk mengungkap hubungan dan tanggung jawab diri pada orang lain. Contohnya: suami bertanggungjawab pada istri, guru pada murid, orang tua pada anak, dan seterusnya. Ketiga, ngabi’. Ini sebuah kondisi batin yang siap menerima segala sesuatu yang datang menghantam diri manusia. Sebuah kondisi zaman sekarang yang jauh berbeda dengan dulu. Termasuk ngabi’, yaitu santri tidak mudah menyalahkan orang lain yang tidak sama dengan dirinya.

Jangan Lewati: Teori dan Metodologi Ilmu Hadis Prof Muhyiddin al Awwamah al Husaini Turkey

Acara reuni dan haul pengasuh ini dipandu oleh Ahmad Fauzan sebagai master of ceremony dan live melalui YouTube Yapsa Multimedia. Urutan acara: Marawis, Istighasah, Nafiri Kalam Ilahi, Barzanji, Sambutan, Ceramah Keagamaan, dan Laporan Keorganisasian IKADA. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *