ejogja.ID – Bantul, Senin, 26 Agustus 2024, Aliansi Mahasiswa untuk Bantul bersama DEMA IIQ An-Nur menggelar aksi di depan gedung DPRD Bantul. Selain itu, dari PMII Komisariat IIQ An-Nur, IMM Bantul, Bem Alma Ata, KM UTDI dan beberapa elemen pemuda lainnya juga turut ikut andil dan menyuarakan aspirasinya dalam aksi tersebut.
Aksi bermula dari titik kumpul, kampus IIQ An-Nur Yogyakarta. Pada pukul 15.00 WIB, mereka menuju gedung DPRD Bantul sebagai titik aksi memuntut keberpihakan pada rakyat.
Jangan Lewatkan: Para Akademisi Jogja Turun ke Jalan Kawal Demokrasi, Sofi: Biar Tidak Serasa Dinasti
Masing-masing organisasi menyuarakan aspirasinya di depan DPRD Bantul. “Kita tidak ingin, demokrasi kita hari ini diobok-obok oleh satu keluarga. Kita turun ke jalan hari ini untuk mengingatkan pemerintah agar tidak semena-mena terhadap kepentingan rakyat”, Ucap Tomi selaku Koordinator AMUBA dalam orasinya.
Ayub Abdullah, selaku korlap dan Presiden Mahasiswa IIQ An-Nur Yogyakarta juga menyampaikan orasi yang kurang lebih sama.
“Bagi kami, rakyat Indonesia, Demokrasi yang berkeadilan rakyat adalah harga mati, tidak bisa ditawar lagi” kelekar Ayub.
Tensi aksi sedikit memanas massa memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Bantul. Ini karena tidak ada yang segera hadir menemui mereka.
Uniknya, selain berorasi, massa aksi juga melakukan rukyah dan doa bersama di dalam gedung DPRD Bantul. Dengan harapan, hati nurani pejabat terketuk untuk selalu mengedepankan rakyat.
Setelah berlama-lama, baru hadir pimpinan sementara DPRD Bantul, Hanung, yang menerima aspirasi dan tuntutan dari aksi tersebut.
Jangan Lewatkan: 500 Pekerja Geruduk Kantor PT Merak Beton dan ULP Kabupaten Bantul
Poin-poin tuntutan dari aksi ini adalah:
- Mendesak DPR untuk memgawasi pemilu agar berjalan sesuai prosedur konstitusi yang benar.
- Mendesak DPR agar bergerak menurut kepentingan rakyat, bukan kepentingan partai.
- Mendesak TNI dan Polri agar tidak melakukan tindak represif pada rakyat dan mahasiswa.
- Mendesak Pemkab Bantul untuk serius menangani isu sampah.
- Mendesak Pemkab Bantul untuk adil dan profesional dalam proses berjalannya pembangunan Bantul.
Aksi selesai pukul 19.00. Aksi mulai kembali ke lokasi titik kumpul. Massa aksi juga menekankan, bila suara mereka tidak tersampaikan, maka mereka akan melakukan aksi kembali dengan gelombang yang lebih masif lagi.