Latifa Nur Hasanah
Cemas dan gelisah dua sifat yang sering kita dengar. Banyak sekali orang-orang mengalami cemas dan gelisah merasa khawatir, merasa takut menghadapi suatu keadaan, bahkan merasa ragu-ragu untuk mencoba suatu hal yang baru. Kedua sifat ini sangat merugikan diri sendiri dan akan merusak mental, bahkan berdampak buruk dalam pendidikan.
Gangguan kecemasan biasanya disertai muncul ciri-ciri seperti: sakit kepala, jantung berdebar cepat, kelelahan, berkeringat, dada terasa sesak dan tidak tenang. Biasanya ciri-ciri tersebut terjadi saat siswa akan menghadapi tes atau ujian. Karena hasil tes tersebut akan menentukan naik tidaknya siswa tersebut atau bahkan bisa tidaknya seorang siswa mampu menguasai pelajaran yang selama ini sudah guru ajarkan.
Jangan Lewatkan Baca Juga: Hati yang Selalu Merindukanmu
Jika seorang siswa merasa tegang dalam proses pembelajaran sebaiknya seorang guru yang baik harus mampu mencairkan suasana kelas. Jika anak sering merasa tegang atau cemas itu akan mempengaruhi proses perkembangan siswa. Dalam proses pembelajaran, faktor yang sering membuat siswa merasa tegang atau cemas adalah guru banyak memberikan tugas kepada murid atau guru sangat ketat dalam memberikan penilaian.
Cara menangani dua sifat tersebut dalam diri anak muda yaitu dengan cara menarik napas yang dalam cara ini akan membuat tubuh kita merasa santai dan mengurangi aktivitas saraf di otak yang membuat rasa cemas. Memusatkan pikiran pada aktivitas yang ada. Maksudnya, kerjakan satu persatu terlebih dahulu dan cerita kepada orang yang terpercaya adalah cara dan solusi agar kita merasa lebih tenang saat menghadapi rasa kecemasan. Adapun salah satu cara penanganan dalam menghadapi siswa di kelas yang sedang merasakan cemas adalah menghiburnya dengan kata-kata positif, namun bukan berarti kita memanjakannya.
Latifa Nur Hasanah, Mahasiswi Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IIQ An Nur Yogyakarta.