Uluran Tangan Allah

Ngaji344 Dilihat

Kuswaidi Syafiie

Para nabi, para rasul, para wali, para sufi dan orang-orang saleh, di samping merupakan cahaya-cahaya kehidupan, mereka juga sebenarnya bisa dipandang dan dipahami sebagai uluran-uluran tangan pertolongan Allah bagi umat manusia.

Tidak saja ketika mereka masih hidup, bahkan setelah wafat pun tetap mereka bisa berfungsi sebagai tangan-tangan pertolongan hadiratNya itu untuk mengangkis kondisi orang-orang yang terpuruk secara rohani.

Tentu saja tidak lantas secara otomatis setiap orang yang tenggelam di dalam dosa-dosa dan kelalaian itu mendapatkan uluran tangan pertolongan Allah lewat mereka. Dia memerintahkan manusia untuk berikhtiar, tidak boleh hanya berpangku tangan di dalam menunggu jangkauan pertolongan itu.

Ikhtiarnya adalah melalui interaksi dengan mereka yang bisa ditempuh dengan tidak secara langsung. Karena kebanyakan mereka itu telah menjadi bagian dari sejarah, bahkan telah bersemayam di abad-abad yang silam. Tapi dengan mempelajari aneka ragam perjalanan hidup mereka, memungut untaian-untaian hikmah mereka, mendapuk paradigma hidup mereka.

Maka tidak boleh tidak, petualangan-petualangan leterer terhadap kitab-kitab sirah yang menghimpun percikan-percikan sejarah para nabi dan rasul, juga pembacaan terhadap kitab-kitab thabaqat yang menyimpan biografi para wali dan sufi, itu mesti dilakukan dalam rangka mendapatkan uluran-uluran tangan pertolongan hadiratNya tersebut. Wallahu a’lamu bish-shawab.

 

*) Penyair dan Pengasuh Pondok Pesantren Maulana Rumi, Sewon Bantul Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar