ejogja.ID – Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga sedang membangun Kampus Terpadu dengan mengangkat konsep forest campus, tidak sekadar green campus. Perguruan tinggi yang akrab disebut UIN SuKa terpadu ini bangun kampus baru yang berlokasi di desa Guwosari, kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta.
“Dengan konsep ini, artinya, pembangunan tidak akan merusak ekosistem awal yang telah hidup dan tumbuh subur di desa Guwosari, kecamatan Pajangan, kampus UIN Terpadu akan terlihat berada di tengah hutan kota Bantul,” ucap Prof. Dr. Al Makin, rektor UIN Sunan Kalijaga.
Jangan Lewatkan Baca Juga: Gempur Stagnan dengan Budaya Tandingan
Pimpinan UIN Suka telah mempresentasikan rencana pembangunan Kampus Terpadu UIN Suka Yogyakarta kepada Abdul Halim, Bupati Bantul beberapa hari sebelumnya. “Konsep ini juga akan memiliki dampak positif terhadap kondisi sosial, ekonomi, sosio-kultural masyarakat sekitar kampus, bahkan mendukung konsep pengembangan kabupaten Bantul sebagai Bantul Kota Mandiri yang dicanangkan pemda Bantul,” ucap Abdul Halim.
Menurut rektor UIN Suka, pihaknya sudah membayar biaya tanah yang menjadi lokasi pembangunan Kampus Terpadu tersebut. Tanah yang akan dibanguni kampus tersebut berluas 77,4 hektare dengan 330 sertifikat. Di pihak lain, Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, selaku Wakil Rektor 2, Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Suka menambahkan bahwa pihak UIN Suka telah melunasi pembayaran tanah pada 2021. Tanah tersebut memakan anggaran sebesar Rp. 355 miliar. Anggaran itu bersumber dari APBN dan sebagian kecil dari BLU UIN Suka.
Ambil: Beasiswa S2 Kominfo Tahun Akademik 2022
UIN Suka sudah mengantongi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara untuk pembangunan kampus. Selain itu, pihak UIN Suka juga telah berkonsultasi pada Bappenas dan Kementerian Agama mengenai master plan dan block plane. Pada tahap lanjutan, UIN Suka akan mengajukan proposal rencana pembangunan kampus terpadu pada Kementerian Pekerjaan Umum atau Perumahan Rakyat (PUPR). “Dan jika semuanya lancar, rencana peletakan batu pertama akan dilaksanakan pada 2023. Namun ternyata masih ada sedikit kendala,” pungkas Sahiron.
Penerimaan Santri Baru: PSB PPTQ Ibnu Sina 2022
Pada mulanya, para pemilik tanah di Pajangan, lokasi Kampus Terpadu menginfakkan tanahnya untuk pembangunan jalan desa. Tanah untuk pembangunan jalan desa yang seluas 1,8 hektare itu merentang di tengah lokasi rencana pembangunan kampus.
“Pihak desa melakukan pembahasan ganti rugi jalan desa tersebut kepada UIN Suka. Namun setelah berkonsultasi dengan BPN, tanah untuk jalan desa tersebut tidak bisa dibayar, karena tidak bersertifikat,” cerita Al Makin dana rencana lanjut UIN SuKa bangun kampus baru di Bantul Yogyakarta. (Aldy).