Menghargai dan Dihargai oleh Waktu

Esai, Literasi245 Dilihat

Ummi Barokatul Hidayah

Waktu adalah roda kehidupan yang terus berjalan dan tidak dapat diputar kembali apalagi dihentikan. Namun, waktu kita sering habis untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Siang bekerja bermalas-malasan, malam begadang sambil membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Ini menunjukkan, bahwa menghargai dan dihargai oleh waktu adalah anugerah.

Betapa mulia dan berharganya waktu. Namun, masih banyak di antara kita yang belum menyadari pentingnya memanfaatkan waktu, bahkan ada yang mengabaikannya begitu saja. Baik buruknya waktu tergantung bagaimana diri sendiri memanfaatkannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT pada surah Al- Asr ayat 1-3 yang menyatakan bahwa orang yang merugikan adalah orang yang tidak menggunakan waktunya untuk beramal saleh dan melakukan kebaikan.

Ambil Kesempatan: Loker Dosen STEI Wirautama

Waktu merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupan. Ketika waktu sudah berakhir, tentu kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mengingat hal tersebut, sudah sepatutnya kita menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Perlu kita berintrospeksi diri. Sudahkah kita memanfaatkan waktu dengan baik, dalam satu kali kesempatan hidup ini? Agar hidup yang kita jalani, bisa memanfaatkan waktu yang ada secara maksimal. Tanpa secelahpun waktu yang terlewat dengan sia-sia dan percuma.

Ketika kita dapat menghargai waktu maka akan terciptalah suatu kedisiplinan dalam kehidupan kita. Maka dari itu, lakukan segera dan gunakan waktumu sebaik mungkin, serta jangan menunggu waktu yang tepat karena itu bukanlah hal yang utama untuk menghargai waktu yang kita punya. Sebab waktu takkan bisa kembali dan terulang lagi. Kita harus disiplin dalam memahami dan membagi waktu. Memahami nilai waktu sama dengan memahami nilai kehidupan. Satu-satunya dalam kehidupan yang menjadi milik kita sepenuhnya adalah waktu, bahkan seseorang yang tidak memiliki apapun pasti memiliki waktu.

Nikmati: Murattal Anak Al Fatihah, Al Nas, Al Falaq, Al Ikhlas dengan Animasi Hewan, Sapi, Kuda, Bebek, Ayam

Ummi Barokatul Hidayah, Mahasiswi Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IIQ An Nur Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar