Junub Hingga Pagi, Mandi Setelah Azan Subuh, Sah Puasanya?

Esai, Literasi97 Dilihat

KH. Heri Kuswanto

Hadas besar (kondisi junub/janabah) mengharuskannya mandi junub. Bagaimana dengan yang junub hingga pagi, mandi setelah azan Subuh, sah puasanya?

1) HR Bukhari dan Muslim

عن عائشة وأم سلمة رضي الله عنهما “أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ ثُمَّ يَغْتَسِلُ ويَصُومُ” متفق عليه وزاد مسلم في حديث أم سلمة “وَلَا يَقْضِي

Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa.

Jangan Lewatkan Baca Juga: Memperbanyak Sedekah di Bulan Ramadan

– Imam Muslim dalam riwayat dari Ummu Salamah RA menyebutkan, “Rasulullah SAW tidak mengaqadha.”

2) Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam Ibanatul Ahkam:

ولا يقضي أ ي صوم ذلك اليوم لأنه صوم صحيح لا خلل فيه

Rasulullah SAW tidak mengaqadha’ maksudnya adalah tidak mengqadha puasa hari tersebut di bulan lainnya karena puasanya hari itu tetap sah tanpa cacat sedikitpun di dalamnya.

3) Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki

جواز تأخير الغسل من الجنابة للصائم إلى ما بعد طلوع الفجر والأفضل التعجيل بالغسل قبل الفجر

Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit, tapi yang lebih utama mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh. Ini merupakan pendapat tentang junub hingga pagi, mandi setelah azan Subuh, sah puasanya.

Baca Juga: Terlanjur Berbuka Ternyata Belum Maghrib, Bagaimana?

– Islam membolehkan orang yang junub untuk menunda mandi wajibnya di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadan.

– Tetapi sebaiknya segera melakukan mandi wajib agar ibadah puasa seharian dalam keadaan suci dari hadas besar.

 

KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *