Memperbanyak Sedekah di Bulan Ramadan

Literasi, Opini217 Dilihat

Edo Segara Gustanto, S.E, M.E

Bulan Ramadan adalah bulan peningkatan amal ibadah. Ramadan bukan alasan kita untuk bermalas-malasan, meski ada hadis yang menyebutkan, “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah.” Meski hadis ini daif, harusnya bisa dimaknai agar kalau tidur saja jadi ibadah apalagi melakukan amal ibadah yang lain.

Seperti kita ketahui, Perang Badar terjadi saat umat Islam sedang berpuasa (17 Ramadhan tahun kedua Hijriah). Walaupun dalam kondisi lapar, para sahabat dan Nabi Muhammad SAW tetap menjalankan puasa di tengah kondisi perang. Umat Islam pada saat itu berhasil memenangkan perang tersebut.

Bulan Ramadan umat Islam diperintahkan agar meningkatkan amal dan ibadahnya. Memperbanyak tilawah, sholat sunnah, memperdalam ilmu agama, serta memperbanyak kebaikan-kebaikan sosial lainnya.

Jangan Lewatkan Baca Juga: Memahami Tradisi Islam dan Kearifan Lokal di Bulan Ramadan

Belajar Kedermawanan dari Utsman Bin Affan

Terkait kedermawanan, kita bisa merujuk pada kisah Utsman Bin Affan, khulafaur Rasyidin yang ketiga. Utsman dikenal sebagai pribadi yang cerdas, dermawan, ramah, sopan, serta baik di mata masyarakat.

Dalam sebuah kisahnya yang terkenal, Utsman pernah membeli sumur kepada orang Yahudi untuk diwakafkan kepada umat Islam yang membutuhkan air bersih pada saat itu. Saat itu si Yahudi menjual dengan harga yang sangat mahal, sehingga umat Islam sangat resah pada saat itu.

Yahudi pemilik sumur tersebut menolak untuk menjual kepada Utsman. Akhirnya Utsman pun tidak kehabisan akal, ia melobi terus dengan gigih. Utsman melemparkan penawaran 12.000 dirham, tetapi dengan kesepakatan sehari ia yang memiliki sumur tersebut dan sehari berikut si Yahudi pemilik sumur tersebut.

Utsman pun menyerukan umat Islam agar mengambil air di hari yang sumur tersebut dimiliki Utsman. Giliran di hari si Yahudi, tidak ada satu pun umat Islam yang datang dan membeli. Sampai pada akhirnya si Yahudi kesal dan menyerahkan kepemilikan sumur tersebut kepada Utsman dengan syarat menambah 8.000 dirham lagi.

Baca Juga: Terlanjur Berbuka Ternyata Belum Maghrib, Bagaimana?

Setelah dimiliki secara penuh oleh Khalifah Utsman, sumur tersebut diwakafkan kepada Umat Islam untuk digunakan sepuasnya. Selain kisah tersebut, Utsman juga pernah menyediakan 300 ekor unta dan 1.000 Dinar dari kantong pribadinya untuk bekal Perang Tabuk.

Perbanyak Sedekah

Seperti ibadah-ibadah lainnya, kita dianjurkan untuk memperbanyak Zakat, infak dan Sedekah (ZIS) di bulan Ramadan. Menjelang Idul Fitri, kita umat Islam juga diperintahkan untuk menunaikan zakat fitrah dan tak jarang lebaran menjadi momen untuk memperbanyak sedekah.

Semangat Utsman bin Affan dalam mendermakan hartanya harusnya menjadi inspirasi kita tidak fakir dalam urusan sedekah. Nabi Muhammad pernah ditanya tentang sedekah yang paling utama. Ketika itu beliau menjawab, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadan.” (HR. Al-Baihaqi).

Perhatikan! Nasehat Ramadan 2022 Gus Mus

Dalam riwayat lain, disebutkan Rasulullah SAW menjadi lebih dermawan ketika pada bulan Ramadan, ketika beliau ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam untuk membaca dan mempelajari al-Qur’an. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.

Melihat keterangan di atas, bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam untuk memperbanyak sedekah seperti diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Allahu a’lam.

 

Edo Segara Gustanto, S.E, M.E, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IIQ An Nur Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar