ejogja.ID | Selasa, 29 Oktober 2024 bersama ribuan santri, mahasantri yang tergabung dalam Halaqah BEM Pesantren DIY dukung penuh aksi solidaritas santri Mapolda DIY. Ini panggilan jiwa.
Aksi tersebut berawal dari insiden penusukan terhadap santri Krapyak beberapa waktu lalu. Yogi Atma Setiawan selaku koordinator zona BEM Pesantren DIY menyampaikan, bahwa ini adalah aksi kedua kalinya pada persoalan yang sama.
Jangan Lewatkan: Ribuan Santri Kepung Polda DIY Adili Pelaku dan Tutup Outlet Miras
“Sebelum aksi hari ini, kemarin sabtu tanggal 26 Oktober 2024, kami dari mahasantri yang tergabung dalam BEM Pesantren sudah melakukan aksi dan pernyataan sikap di kampus IIQ An-Nur Yogyakarta” Ucap Yogi.
Ia mengharap bahwa ini menjadi sebuah gerakan besar bersama dalam mengawal jogja yang aman, damai dan tertib.
“Kita harapkan, dari aksi ini, kekuatan santri jika bersatu padu akan menjadi sebuah kekuatan yang tidak terbendung lagi. Sejarah membuktikan. Tentu segala hal-hal negatif atas izin Tuhan bisa kita berantas dengan kekuatan umat.” Tambah Yogi.
Ahmad Tomi Wijaya Bendahara Pusat Halaqoh BEM Pesantren juga menambahkan. “Terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada kepolisian (polresta Yogyakarta dan Polda DIY) sudah bergerak cepat mengamankan pelaku. Kita harapkan melalui acara ini jogja tetap menjadi kota pelajar dan budaya yang menjunjung tinggi kerukunan,” tutupnya.
Jangan Lewatkan: Dua Santri Krapyak Ditusuk, Gus Hilmy: Tuntut Usut Tuntas dan Tutup Outlet Miras
Setelah dua aksi, BEM pesantren DIY mewakili segenap mahasantri menuntut keadilan. Kekerasan yang merajalela di DIY segera teratasi. Sesegera mungkin, mengingat Jogja adalah kota budaya, kota pariwisata dan kota pendidikan yang keistimewaannya harus kita jaga. Halaqah BEM pesantren dukung berantas miras.