#Indahnya Saling Menghormat
KH. Heri Kuswanto
A. Pemerintah Saudi Arabia menetapkan wukuf di Arafah untuk jamaah haji Jumat, 8 Juli 2022, sebagai tanggal 9 Dzulhijjah dan hari Sabtu Idul Adha.
– Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan oleh mereka yang tidak sedang melaksanakan wukuf di mana waktunya bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah, di mana yang sedang beribadah haji melaksanakan wukuf di Arafah.
B. Kementerian Agama RI, hasil rukyat menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh hari Jumat, 1 Juli 2022, 9 Dzulhijjah Sabtu dan Ahad Idul Adha.
Baca Juga: Pemilik Qurban Nadzar tidak Boleh Makan Dagingnya?
1) Hari Arafah adalah hari melakukan puncak ritual haji dengan wukuf di Arafah, HR. Abu Daud dari Abd. Al-Rahman bin Yu’mar al-Dailiy, Nabi SAW
الحجُّ عرفةُ
Dan hari Arafah itu bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah
2) HR Nasai:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَصُومُ تِسْعًا مِنْ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْنِ
Bahwa Rasulullah saw terbiasa berpuasa tanggal 9 Dzulhijjah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, senin pertama setiap bulan, dan dua kali kamis.
3) Puasa Arafah
– Bukan karena mereka wukuf, tapi puasa itu dilakukan karena ia bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah.
– Sebaliknya, wukuf itu dilakukan bukan karena orang di luar sana puasa, tapi karena ia bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah,
– Standar ibadah ini adalah waktu.
4) Ibadah Wukuf
– Akan tetap sah walaupun orang di luar Mekkah tidak sedang melaksanakan ibadah puasa.
– Sebaliknya ibadah puasa sunnah tanggal 9 itu tetap sah walaupun orang yang sedang berhaji itu tidak wukuf.
5). Terjadi Perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam masalah penentuan awal bulan baru,
– Kita tidak boleh menafikan bahwa banyak ulama yang meyakini setiap negeri boleh untuk memutuskan sendiri waktu ibadah mereka, tentu bermetode yang benar.
Jangan Lewatkan Baca Juga: Domba Gus Randy Menghadap Tuhan
6) Geografis beda
– HR Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam al-Tirmidzi dan Imam al-Nasa-i : Ibnu Abbas yang tinggal di Madinah menolak memedomani hasil rukyat awal Ramadhannya khalifah Mua’wiyah dan penduduk negeri Syam. Ibnu Abbas memilih memedomani hasil rukyat penduduk Madinah sembari menegaskan: _“Begitulah Rasulullah SAW menyuruh kami”
– Ketika Nabi Muhammad SAW puasa tanggal 9 Dzulhijjah ternyata belum ada umat Islam yang wukuf di Arafah. Sebab ibadah haji baru terlaksana di tahun ke-10 Hijriyah. Sementara puasa 9 Dzulhijjah sudah disyariatkan sejak tahun ke-2Hhijriyah menurut sebagian riwayat. Jadi beliau SAW bukan puasa Arafah, tetapi puasa 9 Dzulhijjah”.
– Buya Yahya menerangkan bahwa dalam puasa Arafah itu tergantung hilal di daerah masing-masing.”Artinya (ketika) orang wukuf di sana (Arafah), kita mungkin bisa maju ataupun mundur. Kita mengikuti tanggal hilal (di daerah) masing-masing,”
– Salah seorang ulama terkemuka Saudi sendiri meyarankan untuk tetap mengikuti hasil keputusan lokal (negeri tempat tinggalnya), dan tidak harus mengikuti keputusan Saudi.
7) Kesimpulan
– Perkara ini sangat longgar, meyakini dan ikut yang mana, tidak ada yang salah
– Termasuk ikut pemerintah yang telah berusaha dalam penentuan awal Dzulhijjah, walaupun terdapat perbedaan dengan keputusan pemerintah Arab Saudi.
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.
1 komentar