ejogja.id – Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kebanyakan masih menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Oleh karena itu menjadi perhatian banyak orang, termasuk Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. 60 persen PAUD Masih PJJ, Nadiem harapkan PEMDA beri izin. Sekarang daring malah didesak luring.
Menurut pernyataanya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, bahwa PAUD masih menjalankan pembelajaran jarak jauh. Padahal kasus Covid-19 yang menimpa Indonesia sudah mulai turun.
“Sekarang 60 persen PAUD itu masih online. Jadi baru 40 persen yang PTM terbatas,” ungkapnya dalam Hari Inspirasi OASE secara daring, Kamis (4/11/2021).
Berdasarkan penjelasan Nadiem Makarim, PAUD masih masih mengalamin kesulitan tanpa pertemuan tatap muka. Bahkan, dia pun sebagai Mendikbudristek mengaku kewalahan dalam mendampingi dua anaknya yang masih PAUD mengikuti PJJ. Tentu karena dampak Covid-19 yang melumpuhkan banyak sektor. Termasuk sektor pendidikan.
“Saya saja frustasi mendampingi anak saya. Saya merasa sebagai orang tua PAUD betapa sulitnya PJJ. Sangat sulit dilakukan secara online,” ucapnya.
Dirinya menyampaikan, apabila jenjang PAUD masih banyak menjalankan PJJ, ini akan berdampak buruk pada kehidupan anak-anak di masa mendatang. Pasalnya, mereka sendiri pun juga sangat kesulitan mengikuti PJJ. Oleh karena itu, perlu banyak dukungan untuk mengupayakan bagaimana pendidikan PAUD itu bisa dimaksimalkan.
Jangan Lewatkan Baca Juga: Menteri Nadiem Anggap PAUD Awal Penting untuk Anak
“Jadi saya kepengin raise alarm ini, ini adalah gawat darurat yang luar biasa,” tutur dia. Oleh karena itu, dia mendesak kepala daerah dapat segera membuka PAUD. Terlebih lagi untuk daerah yang telah mendapatkan status wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3. Sekarang daring, didesak luring. Semua ini demi kebaikan pendidikan PAUD yang adalah generasi paling awal dalam hal generasi Indonesia. Pendidikan PAUD merupakan langkah paling awal untuk generasi bangsa ke depannya.
“Saya memohon kepada kepala daerah untu membuka ini. Karena jelas PAUD pengen buka, orang tua pengen buka. Tapi banyak kepala daerah dan satgasnya yang masih was-was, padahal resikonya (PJJ) terbesar,” ungkapnya. (Bigul)
