Seni Menyampaikan Khutbah Jum’at Agar Lebih Inspiratif

Esai, Literasi230 Dilihat
Seni Menyampaikan Khutbah Jum'at Agar Lebih Inspiratif
Foto: Cover Buku Khutbah Jumat
  • Judul Buku : Kisah-Kisah Pilihan untuk Materi Khutbah Jum’at
  • Penulis : Ust. Rusydi Anwar
  • Penerbit : Araska
  • Tahun : Cet.1, Agustus, 2025
  • Tebal : 199 halaman

Rusdi

Suatu ketika pada hari Jum’at, penulis melaksanakan salat Jum’at di salah satu masjid kampus di Yogyakarta. Seperti biasa, selesai melaksanakan salat Tahiyatul Masjid, penulis duduk bersila bersama para jamaah yang lain dan bersiap mendengarkan khutbah.

Tidak berapa lama sang khatib pun naik mimbar, membaca kalimat demi kalimat yang merupakan rukun khutbah dan kemudian menyampaikan materi yang sepertinya sudah ia siapkan dari rumah. Awalnya cukup menarik dari segi tema yang diangkat. Kalimat-kalimatnya pun tersusun rapi, lugas dan padat.

Jangan Lewati: Jadi Santri

Hanya saja si khatib terlalu panjang menguraikan gagasan-gagasannya sehingga jamaah yang mayoritas merupakan mahasiswa itu terlihat mulai bosan. Khutbah yang disampaikan si khatib itu menjadi semakin membosankan karena hanya berisi pandangan pribadinya saja yang dikuatkan dengan dalil-dalil ayat dan hadis.

Puncak dari rasa bosan para mahasiswa pun tak bisa dibendung. Sebagian mahasiswa yang berada pada barisan paling belakang terdengar bertepuk tangan sambil meminta si khatib untuk segera turun; persis seperti pada saat mereka berdemo menuntut seorang pejabat turun dari jabatannya.

Tentu saja sikap yang ditunjukkan oleh sebagian mahasiswa tadi tidak dapat dibenarkan menurut aturan agama yang melarang seseorang berbicara di saat khatib sudah menyampaikan khutbahnya. 

Tapi terlalu lama menyampaikan khutbah juga tidak dianjurkan berdasarkan hadis Rasulullah Saw, “Sesungguhnya panjangnya salat seseorang dan pendek khutbahnya itu menjadi ciri pemahaman yang baik dalam agama. Oleh karena itu, perpanjanglah salat dan perpendeklah khutbah. Dan sesungguhnya di antara bagian dari penjelasan itu mengandung daya Tarik,” (HR. Muslim).

Jangan Lewati: Wacana Pembentukan Ditjen Pesantren, Gus Hilmy: Negara Tak Boleh Lagi Memperlakukan Pesantren sebagai Pelengkap Derita

Dari peristiwa di atas penulis mendapatkan pelajaran dari pengalaman yang nyata bahwa khutbah memiliki seni tersendiri. Seorang khatib tidak hanya diharapkan mampu mengemas materi khutbahnya secara mendalam dan kontekstual, tapi juga menarik mengingat waktu khutbah sering menyebabkan seorang jamaah mudah mengantuk.  

Salah satu daya tarik dalam menyampaikan materi khutbah Jum’at adalah menyisipkan kisah-kisah inspiratif di dalamnya. Kisah-kisah itu diharapkan menjadikan jamaah mengalami katarsis atau semacam kepuasan batin seperti halnya seorang pengembara di padang gurun yang menemukan tumpukan air di depan mereka.

Sisipan kisah dalam khutbah dan dakwah pada umumnya merupakan sesuatu yang banyak digunakan oleh para ulama sejak zaman dahulu. Bahkan Al-Qur’an pun mengandung kisah-kisah menarik yang diceritakan untuk direnungkan. Karena itu ada kaidah yang berbunyi; Al-Qishshatu ‘ala al-i’tibar maslaku ahlu al-akhyar. Mengambil pelajaran dari sebuah kisah merupakan metode orang-orang pilihan.

Jangan Lewati: TBM Mekar Utama Dorong Penguatan Literasi Guru TK dan Pengelola TBM di Lampung Timur

Buku Kisah-Kisah Pilihan untuk Materi Khutbah Jum’at (Araska, 2025) yang ditulis oleh Ust. Rusydi Anwar ini penting dibaca, terutama oleh para khatib muda di berbagai masjid. Tema-tema khutbah dalam buku ini juga menarik karena tidak hanya membahas tema umum seputar Islam melainkan juga membahas peristiwa penting apa saja yang terjadi di bulan-bulan Hijriah selama satu tahun sekaligus kisah dan pelajaran apa yang terkandung di dalamnya.

Dengan ulasan yang singkat dan padat serta disisipi dengan berbagai kisah yang masyhur di kalangan para ulama, buku khutbah ini terasa lebih segar dan inspiratif. Pembahasannya yang lugas juga menjadikan pesan-pesan khutbah di dalam buku ini gampang diingat sehingga memudahkan para khatib menyampaikannya di atas mimbar. Selamat membaca.

Rusdi, dosen IAINU Kampus Kebumen Jawa Tengah

Mau ngiklan di ejogja.ID? Klik: Pasang Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *