KH. Heri Kuswanto
1) Shalat idul fitri sunnah mu’akad (sunnah yang ditekankan)
Darah haid merupakan darah yang tidak suci dan haram melakukan ibadah tertentu apabila dia dalam masa haid (shalat dan lain-lain).
2) HR Bukhari dan Muslim
Diiriwayatkan oleh Ummu Athiyah ra
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْها قَالَتْ : أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ .
Rasulullah saw memerintahkan kami untuk keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, baik ‘awatiq(wanita yang baru baligh), wanita haid, maupun gadis yang dipingit. Adapun wanita haid, mereka memisahkan diri dari tempat pelaksanaan salat dan mereka menyaksikan kebaikan serta dakwah kaum muslimin.
Jangan Lewatkan Baca Juga:
- Beda Nuzulul Quran, Lailatul Qadar dan Tahapan Qur’an Turun
- Bayar Zakat untuk Tahun Depan dan Belum Zakat Masa Lalu?
- Tahapan Lahiriah Ibadah Haji dan Umrah Serta Tatakramanya
قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ : لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
Kemudian kepada Rasulullah Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab.’ Beliau menanggapi, ‘Hendaklah saudarinya (maksudnya: sesama muslimah) meminjamkan jilbab kepadanya.
3) Kesimpuan.
– Melaksanakan Salat Id dan lain-lain dalam kondisi haid tidak diperbolehkan
– Dalam upaya mencari keberkahan , dianjurkan datang berkumpul di dekat masjid/tempat lain
– Memisahkan diri dari tempat pelaksanaan dan mendengarkan khutbah yang disampaikan untuk mendapat ilmu
– Upaya yang dilakukan itu terhitung ibadah.
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.
2 komentar