Bantul, ejogja ID – Hampir genap satu bulan, KKN Tematik 108 UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan OBSEVASI (Obrolan Seru Bervariasi) dengan tajuk “Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Fiqih Wanita”. Kegiatan tersebut bertempat di musala PPH Ar-Risalah, Pandak, Bantul. Turut hadir pengurus Pondok Peantren Putri bersama seluruh santri putri dalam acara yang dibuka langsung oleh ketua KKN Tematik, Nur Insyaffana Kayla Oktaviona. Ahad (31/7/2022). Penyuluhan ini merupakan usaha mencetak perempuan peduli kesehatan reproduksi.
Kayla menyampaikan, bahwa fiqih wanita dan kesehatan reproduksi menjadi hal yang perlu dipahami dan diketahui oleh santri putri. Bahkan, wanita itu istimewa yang setiap gerak dan perilakunya diatur oleh agama. Di sisi lain, Silvi selaku pengurus Pondok Putri Harapan Ar-Risalah mengucapkan terima kasih kepada teman-teman KKN Tematik UIN Sunan Kalijaga yang sudah memfasilitasi kegiatan Observasi di wilayah kewanitaan.
Jangan Lewatkan: Mendidik Santri Sadar Lingkungan
“Penyuluhan kesehatan reproduksi dan kajian fiqih wanita harapannya bisa bermanfaat kepada santri. Teman-teman santri bisa menyimak dengan baik supaya mampu memahami materi ini,” tambah Silvi saat memberi sambutan di hadapan santriwati.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Weni Ratminingsih, Mahasiswa Studi Sastra Inggris UIN Sunan Kalijaga membuka ruang-ruang tentang bagaimana wanita memahami dirinya. Selain itu, santri memang wajib mengetahui lebih mendalam tentang wilayah (kewanitaan)-nya sendiri. Sehingga hal-hal yang tidak layak bisa terhindari. Hal ini tentu yang menjadi dasar diskusi di akhir Bulan Juli.
Riza Fitriani, Mahasiswa STIKES Bantul Program Studi Keperawatan menyampaikan pentingnya remaja (santriwati) menjadi bagian generasi perempuan yang peduli kesehatan reproduksi. Di mana pada masa remaja terjadi perubahan fisik maupun biologis, sehingga urgen mengetahui dan mengenal sistem reproduksi serta perubahannya. Ada beberapa poin penting dalam menjaga kebersihan organ reproduksi wanita. Di antaranya adalah membasuh dengan air bersih dari arah depan ataupun belakang. Keringkan menggunakan handuk sebelum menggunakan celana. Pakaian dalam bersih dan tidak ketat. Ganti celana dalam minimal dua kali sehari. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban berlebihan di area kelamin. Gunakan pembalut bersih dan ganti secara teratur. Dan hindari penggunaan cairan khusus pembersih organ intim.
Jangan Lewatkan: PPDB SMK Peradaban Desa Bantul Yogyakarta 2022-2023
“Kalian jangan khawatir apabila terjadi nyeri. Haid belum teratur karena memang di usia kalian ini hormonnya belum stabil.” Tegas Riza di sela-sela santri antusias mendengarkan pemaparan materi.
Begitupun penyampaian Meyreza Dwi Savitri, Mahasiswa KKN Tematik dari Studi Manajemen Dakwah yang saat ini berstatus sebagai Santri Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta, bahwa belajar haid itu hukumnya fardhu ‘ain bagi wanita. Sebab, haid berhubungan langsung dengan ibadah kita sebagai makhluk kepada Allah SWT.
“Dari sana, maka penting kita memperhatikan tanggal haid, kemudian kebiasaan haidnya berapa hari, dan yang tak kalah penting tahu mana darah haid dan mana yang istihadha.” Ujar Meyreza saat jadi pemantik diskusi di musala PPH Ar-Risalah.
Penulis: Tsania |Editor: Aldy
2 komentar