Sleman, ejogja.id – Jurusan Informatika Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) meresmikan website Pasar Jadul Lembah Si Cangkring, bertepatan pada tahun baru 2022, Sabtu (01/01/2022). Website ini adalah bagian dari pengabdian dosen dan mahasiswa terhadap masyarakat. Pengabdian itu secara umum bertujuan mewujudkan program “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka”. Unriyo mendigitalkan pasar Lembah Jadul Si Cangkring melalui website Si Cangkring.
Pasar Jadul Lembah Si Cangkring sebenarnya nama wisata baru yang berlokasi di Padukuhan Jambeyan, Banyurejo, Tempel, Sleman. Wisata ini menawarkan makanan tradisional Jawa tempo dulu dengan menerapkan konsep pasar rakyat.
Wisata ini menghidangkan menu-menu dan kesejukan suasana khas pedesaan di pinggir Sungai Krasak. Pasar Jadoel Lembah Si Cangkring dibuka di tiga waktu, yaitu setiap hari Sabtu, Minggu pagi dan ketika liburan nasional. Harga makanan dan minuman di tempat ini sangat terjangkau, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 10.000.
Jangan Lewatkan Ambil: Beasiswa LPDP 2022 Segera Tiba
I Wayan Ordiyasa S.Kom, M.T., Ketua Program Studi Informatika Unriyo, memaparkan bahwa kehadiran para dosen dan mahasiswa untuk mengulurkan bantuan pada masyarakat Jambeyan khususnya tentang pengembangan Pasar Jadul Lembah Si Cangkring. Melalui portal Si Cangkring, tim Unriyo ini hendak menviralkan Pasar Jadul Lembah Si Cangkring dan menaikkan pemasaran beserta kunjungan wisatawan.
“Ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa kini turun ke lapangan membantu masyarakat. Karena dari Informatika, maka kami membantu soal digitalisasi marketing dan sistemnya,” kata I Wayan Ordiyasa saat acara peluncuran.
Menurut I Wayan Ordiyasa, para pelaku usaha di tempat ini awalnya belum tersentuh digitalisasi, sehingga produk pasar mereka masih dari mulut ke mulut, belum bisa diakses masyarakat luas. Peluncuran website ini setidaknya dapat lebih memperkenalkan Pasar Jadul Lembah Si Cangkring pada orang Yogya pada khususnya dan Nusantara pada umumnya.
“Dengan adanya website ini warga akan terbantu, paling tidak memperkenalkan produk mereka. Kami tayangkan di website, di samping itu juga mengenalkan di media sosial sehingga Pasar Jadul Lembah Si Cangkring dapat lebih dikenal,” tuturnya.
Tim Unriyo tidak hanya meluncurkan website, yang juga akan terus membina pemuda dusun setempat dapat mandiri mengelola website tersebut. Dengan begitu, mereka mengunggah segenap kegiatan di tempat ini. Selain itu, Unriyo bakal segera meluncurkan “koin” Pasar Jadul Lembah Si Cangkring. “Koin” itu akan berfungsi sebagai alat tukar pengganti mata uang untuk berbelanja di wisata plus pasar ini. Pihak penjual nantinya dapat mengkonversikannya dalam bentuk rupiah. Ini merupakan cara Unriyo mendigitalkan pasar Lembah Jadul Si Cangkring melalui website. Menurut Eko Putro Susilo, selaku pengelola Pasar Jadul Lembah Si Cangkring, pelaku usaha di tempat ini adalah warga Jambeyan. Mereka sejatinya tidak berprofesi sebagai pedagang. Jadi, wajar, jikalau mereka kurang mengetahui seluk-beluk dunia pemasaran.
Cari Lowongan Kerja? Ini Loker Daerah Yogyakarta
“Mereka belajar berjualan di sini, jadi memang tidak ada bakat sama sekali. Dengan adanya pendampingan dari pihak Unriyo harapan kami Pasar Jadoel Lembah Si Cangkring lebih dikenal dan dapat meningkatkan kesejahteraan para pedagang maupun warga sekitar,” ucap Eko Putro Susilo. (Aldy).