Sajak-sajak Rudiana Ade Ginanjar
Malam Upik Abu Menjelang tengah malam percakapan harus usai, atau semakin banyak kekeliruan menebak salam hormat niskala. Engkau tidak mabuk larut—belum, sebuah tangan masih menyelinap antara gembira dan haru: mereka setia berjaga menunggu gadis berambut sebahu menurunkan sepasang sepatu kesunyian. Saat yang teramat jarang. Bangku-bangku belum dikatup detik demi detik berlayar. Seorangkah itu, […]