Menunggu
Fatah Malangare “Stasiun kerap jadi museum, Hanna!” “Haruskah kita abadikan sesuatu!” Balas Hanna. “Kurasa tidak, setiap yang datang sudah pasti menyisakan kenangan. Lebih dari cukup tiga hari bersamamu.” Faqih memperbaiki duduknya sambil menghembuskan nafas kencang-kencang, seakan melepas beban yang begitu berat. Hanna diam. Ia menatap kosong hilir mudik orang-orang di depannya, berjalan cepat seperti dikejar […]