Oleh A. Maimun Nafis
Identitas Kitab
- Nama Kitab : Al-Tajrid al-Mushoffa li marfu’ati al-Muwatha’ ila al-Mushthafa
- Penulis : Syaikhina M. Najih MZ as-Saroniy al-Indunisiy
- Penerbit : Maktabah al-Anwariyah
- Tahun terbit : 2019 (Cetakan ke tiga)
- Halaman : 370 Halaman
Sinopsis Kitab
Salah satu kitab karya Syaikhina M. Najih MZ ini mengulas hadist-hadist Marfu’ (Hadist Marfu’ adalah Ucapan atau tindakan yang dinisbatkan kepada baginda Nabi) yang terkandung dalam kitab Al-Muwattha’; sebuah kitab monumental karya Imam Malik Bin Anas. Dalam kitab ini Syaikhina benar-benar memfokuskan kajiannya pada hadist-hadits Marfu’. Baik Marfu’ secara Haqiqatan maupun Marfu’ secara Hukman (Ucapan yang dinisbatkan pada Sahabat namun memiliki nilai setara ucapan Baginda Nabi).
Bagaian awal (Mukadimah) kitab ini menjelakan pada kita mengenai urgensitas, posisi dan peran Haidist dalam hukum Syari’at. Kita diajari betapa penting mengkaji dan memahami Hadist sebagai pijakan untuk memahami Hukum Syari’at. Selain itu diulas pula gambaran global mengenai kitab Muwathho’. Kita akan diajak untuk mengenal biografi sang penulis Muwatha’ (Imam Malik), sejarah penulisannya, karya-karya turunannya, hingga isu-isu yang berkembang mengenai kitab ini. Isu yang tidak luput Syaikhina ulas dalam kitab ini yang sangat disayangkan untuk dilewatkan pembaca adalah isu hadist mursal Muwatho’ (Sekedar Informasi; Hadist Mursal adalah Hadist yang tidak menyebutkan periwayatan secara lengkap). Syaikhina menguraikan isu ini secara singkat namun brilian sehingga sukses membuktikan pada pembaca bahwa Hadist-Hadist mursal dalam kitab Muwatho’ tetap memiliki kredibilitasnya dalam kancah Ilmu Hadis.
Jangan Lewatkan Baca Juga: Tafsir, Kepentingan dan Urgensi Kaidah-Kaidahnya
Dalam pembahasan inti Syaikhina mengurai satu persatu hadist marfu’ dalam Muwatha’. Uraian-uraian tersebut penting untuk dikaji penggiat ilmu Hadist guna menjadi modal utama agar tidak keliru dalam usahanya untuk memahami Hadist. Statement kami tadi sangat berasalan, mengingat sebagian besar kajian berkutat pada uraian linguistik (Tahlil al-alfadz), kajian Fiqhiyah, daf’u al-Syubuhat hingga, yang tidak kalah penting juga, Syaikhina terkadang menjelaskan keterkaitan satu Hadist dengan realita yang terjadi di masa kini. Maka sangat disayangkan jika kajian-kajian tersebut tidak dibaca dengan seksama.
Mengingat fokus utama dalam kitab ini adalah hadits marfu’ maka kitab ini tidak begitu banyak mencantukman hadits Mauquf. Dan jika kemudian hadist yang tercantum tidak Marfu’, semisal Mauquf, maka Syaikhina akan menjelaskan alasan ilmiah mengapa kemudian hadist tersebut memiliki nilai setingkat Marfu’.
Di bagian penutup (Khotimah) Syaikhina menuliskan hadis-hadis yang tidak tedapat pada Muwatha’ Imam Yahya bin Yahya namun tercantum dalam Muwatha’ versi yang lain. Menjadi mudah bagi penulis untuk melacaknya karenaHadits-Hadis tersebut diurutkan berdasar urutan huruf Hijaiyah. Setelahnya Syaikhina menyebutkan 60 Hadis Mursal yang terdapat dalam kitab Muwatha’ sesuai dengan urutan yang dituliskan oleh imam Ibnu ‘Abdil Barr. Kitab kemudian ditutup dengan pernyataan banyak pakar yang memverifikasi validitas kitab Muwatha’. Kurang lebih kutipan-kutipan tersebut sebagai penguat dari isu mursal yang Syaikhina singgung di awal kitab.
Kelebihan Kitab.
Ulasan dalam Kitab ini nyaris lengkap dalam semua aspek yang dibutuhkan untuk memahami Hadist-Hadist Kitab Muwatha’ baik dalam aspek transmisi (Riwayah) maupun dalam aspek pengetahuan (Dirayah). Kitab ini bahkan mangkomparasikan satu versi Muwatha’ dengan versi lainnya. Maka tidak salah jika kitab ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang ingin mendalami Kitab Muwattjho’ “luar dan dalam”.
Di dunia pesantren, literatur yang beredar masih didominasi oleh karya Ulama’-Ulama’ Timur tengah sehingga cenderung sulit bagi kita menemukan kajian yang mangulas aspek kehidupan yang hanya terdapat di Indonesia. Latar belakang Syaikhina sebagai orang Indonesia asli pada akhirnya merupakan satu nilai positif tersendiri dimana kita sebagai pembaca Indonesia pada akhirnya menemukan kajian-kajian mengenai tradisi yang hidup di bumi Indonesia sehingga kita tidak lagi buta dalam menyikapinya melalui perspektif Syar’iyah. Dalam kitab ini kita dapat menemukan kajian tentang Rebu Wekasan, Kejadukan, Selametan dan hal-hal lain yang banyak terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Edisi Pamungkas Seputar Pendidikan
Komparasi antar satu versi Muwatha’ dengan versi lain yang Syaikhina tuliskan di bagian akhir kitab membuat kita tidak melewatkan Hadist-Hadist yang tidak tercantum dalam versi Imam Yahya Bin Yahya sehingga menjadikan kajian Muwatha’ semakin komprehensif. Apalagi dipermudah dengan pengurutannya yang berdasar huruf Hijaiyah.
Percetakan ke tiga kitab ini semakin menyajikan Kitab yang nyaman untuk dibaca. Warna kertas krem, bobot kertas ringan, Font yang baik serta cover yang Indah akan sangat memanjakan pembaca dalam membaca dan mengkaji kitab tersebut. Kita sebagai pembaca dibuat betah dalam berlama-lama membacanya.
Sekian, terima kasih.