Songsong Tahun Politik, KKN IIQ An Nur Gelar Sarasehan Pendidikan Politik

Bantul228 Dilihat
Songsong Tahun Politik, KKN IIQ An Nur Gelar Sarasehan Pendidikan Politik
 

Bantul, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ilmu Al Qur’an An Nur Yogyakarta bekerjasama dengan DPRD DIY, KPU DIY, Bawaslu DIY, dan Kalurahan Srimartani gelar Pendidikan Politik bagi Kelompok Pemuda dengan tema “Peran Pemuda Mengantisipasi Politik Identitas dan Hoaks Menjelang Pemilu 2024” di Resto Kaliopak#29 Jl. Jogja-Wonosari (20/03/2023).

Peserta dari acara ini dihadiri oleh perwakilan pemuda dari berbagai daerah di wilayah Piyungan Bantul, baik pemuda dari desa, maupun pemuda perwakilan kelompok. Dalam kesempatan itu, bapak KPH. Purbodiningrat, SE, MBA dari DPRD DIY menyampaikan bahwa banyak PR dan tantantan yang perlu dilakukan oleh masyarakat, khususnya pemuda, dalam mensukseskan gelaran Pemilu 2024 mendatang. Di antara tantangannya adalah masih maraknya politik identitas, hoax masih merajalela, dan partisipasi perempuan masih rendah.

Jangan Lewatkan: Dakwah dengan Cara Konfrontasi hanya Menghancurkan | Filsafat Pendiidkan KHM Hasyim Asy’ari #4

Sedangkan menurut Bapak Agus Muhammad Yasin, S.Sos, M.H. dari Bawaslu DIY menyampaikan pemuda adalah kelompok elit yang semestinya bisa bergerak dan menggerakkan tantangan-tantangan Pemilu yang ada. “Kita menyadari bahwa gerakan kita saat ini belum maksimal dalam mencegah politik identitas dan money politik di masyarakat, makanya kita menggandeng pemuda untuk bersama-sama memaksimalkan semua. Demi kualitas Pemilu yang jauh lebih baik ke depan” tambahnya.

Tidak hanya itu, wakil KPU DIY yg diwakili oleh bapak Wawan Budiyanto menuturkan pentingnya penyadaran generasi milenial di Pemilu 2023l4 nanti. “Kita pahami tahun 2022, Generasi Z Jogja sebenyak 425.815 jiwa dan Generasi Milenial sebanyak 680.525 jiwa. Artinya, jika 40% pemilih usia muda ini menggunakan media sosial untuk menyadarkan masyarakat, pasti tantangan pemilu yang ada pasti akan tersolusikan,” ujarnya.

Dua pertanyaan muncul dari peserta, salah satunya dari IIQ An Nur Yogyakarta, yang menanyakan sejauhmana gerakan penyelenggara Pemilu tidak hanya menyadarkan masyarakat, tapi membuat jera para politikus. Acara ditutup dengan foto bersama, makan bersama, dan ramah tamah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar