ejogja.ID – Pada penghujung 2021, berita tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) cukup banyak berseliweran. Tentu saja, banyak orang berharap 2022 adalah tahun yang menggembirakan. Akan tetapi, di awal tahun ini, harapan itu tidak mulus. Beberapa sekolah masih terkendala dalam melaksanakan PTM 100 persen. Salah satunya sekolah di kabupaten Gunungkidul. Sekolah di kabupaten Gunungkidul terkendala dalam melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara 100 persen. Kendala tersebut terutama berkenaan jarak. Pasalnya, meja dirancang untuk 2 pelajar sekaligus. Apabila digunakan untuk satu pelajar, maka sekolah akan kekurangan meja. Winarno, selaku Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul memberi saran pada sekolah yang terkendala melaksanakan jaga jarak. “Bisa dilakukan penyekatan atau membuat partisi,” ucapnya pada Rabu (05/01/2022).
Jangan Lewatkan Baca Juga: Beasiswa S1, S2 dan S3 ke Irlandia
Partisi itu nantinya akan dipasang di bagian tengah meja. Winarno menyampaikan cara ini dipakai supaya ada pembatas antarpelajar, kendati duduk dalam meja yang sama. Dia menambahkan bahwa juga ada upaya meningkatkan efektivitas protokol kesehatan (Prokes). Di antara upaya itu adalah mendistribusikan alat pengukur suhu, yakni thermogun.
“Terkait penggunaan partisi ini akan diinformasikan lebih lanjut ke sekolah-sekolah,” paparnya. Di pihak lain, Tijan, selaku Kepala Bidang SMP, Disdik Gunungkidul, menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti berbagai kendala PTM, sembari mencarikan solusinya. Solusi sementara yang direkomendasi oleh pemerintah ialah membagi PTM 100 persen kepada dua sesi. Terkait keamanan pendidik dan peserta didik, Tijan mengatakan, “Bisa dipergunakan melihat kondisi ruangan serta jumlah peserta didik.”
Beberapa hari sebelumnya, Lilik Haryanto, Kepala SMP Negeri 3 Wonosari, mengaku cukup keberatan menerapkan PTM 100 persen. Pasalnya, ruang di sekolahnya terbatas. Ruangan di SMP Negeri 3 Wonosari sebanyak 18 kelas, sedangkan jumlah pelajar sebanyak 574 orang. Pihaknya membagi pembelajaran pada dua sesi sebagai langkah antisipatif supaya semua siswa bisa belajar pada hari yang sama. Apabila semua siswa masuk pada waktu yang sama, maka jaga jarak tidak bisa dilaksanakan.
“Kecuali jika jaga jarak diabaikan, cukup dengan penggunaan masker dan cuci tangan, PTM 100 persen tidak masalah,” pungkas Lilik pada Selasa (04/01/2022). (Aldy).
1 komentar