Sinfoni Rindu
Kau kutunggu…
Dalam rindu yang menyergap dada
Dalam malam yang penuh bayang
Dalam rasa yang sulit kuungkapkan
Parasmu mengisi setiap detak waktuku
Hingga kubenar-benar tak tahu
Siapa diriku dalam selaput matamu
Kutanya pada bintang-bintang
Namun bisu yang kudapat
Kutanya pada rembulan
Namun hening yang terus melekat
Kutanya pada sepasang kunang-kunang
Namun hampa yang lagi-lagi musti kuterima
Di manakah kau cinta?
Cinta, sosokmu yang menyejuk hari-hariku
Cinta, sosokmu yang setia menghiburku
Cinta, sosokmu yang rela berkorban demi bahagiaku
Cinta, dengarlah simfoni rindu hatiku
Yang tak pernah bosan bermuara
Menunggu hadirmu…
Yogyakarta,13 November2018
Pahlawan Umat
Untuk Drs.Hj.Sunardi Syahuri
Kumengenalmu melalui seketsa takdir
yang sebelumnya tak pernah kusangka
wajahmu melukiskan sosok pahlawan
tanpa gentar kau memimpin kita
wujudkan misi bersama
demi tercapai visi bangsa
tak kau hiraukan peluh siang malammu
tuk kau saksikan seluruh nafas ini
mengulas senyum membingkai mata dunia
Kubahagia telah menjadi huruf
yang tanpa sengaja kau tulis
dan kau abadikan dalam album kedamaian
adalah bukti cinta sucimu pada illahi
Selalu kan kurindukan tatap kasihmu
selalu kan kuingat ucap bijakmu
dan tetap kugelorakan jiwa perjuangmu
doaku kau kan jadi mulia disisiNya
karena engkau yang Ia dan kami cinta
Yogyakarta, 11 November 2018
I Had Move On
Berpijarlah matahari pada ufuk gairah
Sun rise adalah cahaya mimpi
melangkah kaki embara dunia
negeri kita,
sang rahim kedamaian
kaya akan nilai alam
kaya akan cipta karya
kaya akan eksotik budaya
begitu eloknya serupa paras pelangimu
tak sanggup aku sebagaimana padamu
melukiskan batas kesempurnaannya
Tapi untuk apa kau ratapi
Dari matanya,
yang rapat sambut hadirmu
kau deraikan sejuta luka
di atas hampar kesunyian kata
Dari punggungnya,
yang enggan dipersandar kisah dukamu
kau sesakkan deru dada
dalam hempas angin kerisauan
Dari jemarinya,
yang mengasing rajut asamu
kau ringkihkan suara
di antara detak-detak hampa jiwa
Pikirkanlah sobat!
Betapa waktu, sia-sia kau diam tak hiraukan
betapa kesempatan, lidah api membakar kau abaikan
Ingatlah sobat!
Dirimu adalah pesona
yang kusaksikan berkepak lesat
tak gentar menjarang gelombang
hingga gelora memburu
mengejar langit singgasana hidupmu
Bangkitlah sobat!
Telah berkemerahan sun set berpendar
adalah isyarat tentang cahaya kemenangan
Pekikkanlah sobat!
Because I am the strength
because I am the winner
I my self is the dream
and I had moved on!
Yogyakarta, 1 Oktober 2018
Penulis adalah alumni MA Mafaza Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
3 komentar