Sajak-sajak Azam Tanjalil Anfal

Literasi, Puisi209 Dilihat

Pada Sebuah Danau

tahukah kau Tepi
bahwa air di danau ini
tidak beriak, tanpa ada yang menceburkan dirinya ke dalam ini
itulah makanya mengapa tetumbuhan tumbuh subur di pinggirnya
lihatlah Tepi
lihatlah wajah kita pada air di danau ini
sebelum bulan itu hilang, dan aku, kamu
tak pernah ada yang menceritakan

Ambarukmo, 2013

Tepi

orang-orang belum terjaga di ini pagi
sementara aku telah sampai
pada sebuah tempat yang sungainya tak mengalir
kulihat bulan itu rebah di atasnya dan tiba-tiba seseorang datang
menceburkan dirinya ke sungai ini
mungkin seorang pengembara
apa gerangan yang membuatku sampai di tempat ini?
bayang pada pohon, diam pada batu, mungkin akan tetap di sini
apa pun musimnya

Jl. Sadewa, 2013

 

Cerai

usai pernikahan ini
aku akan menangis
menjauh dari tempat tidurmu

tak peduli dengan teman yang mengucapkan, selamat!
tak peduli dengan anggapan bahwa hari itu sangatlah luar biasa

ah, ini pernikahan sudah terlalu keterlaluan
sedang Engkau yang gemetar di sela senar ini, aku abaikan

Nyabakan Timur, 2011

 

Pesta Kehilangan

di sini aku terdampar untuk yang kesekian kali
: di depan kapal-kapal yang berhenti tanah, angin, air, api
lalu, Kau menghilang ke dalam laut
sebentar lagi rupanya whisky akan segera dituangkan aman!
tak ada petugas di pantai ini
kita bebas melakukan apa saja bersenanglah!
wanita-wanita itu juga untuk kalian

Nyabakan Timur, 2013

Penulis adalah pengamat Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta (LSKY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 komentar