Puisi-puisi Imam Arofi

Literasi, Puisi301 Dilihat
Riwayat Mawar

 

Setangkai mawar

aku petik dan aku tanam

Dalam kebunku

 

Cahaya memancar hingga ke relung

 

Walau duri menusuk darah

Sebab merah yang tersebab

Adalah darahku yang mengalir

 

Menebar di pelataran kasih

Semerbakmu adalah rindu

 

Pucuk duri, setajam samurai

Merah merekah, mekar di dalam dada

 

Bumi basah di kelopak pagi

Akarmu menggeliat

Mekar di pucuk bunga

Tumbuh di kebun hati

Gugur di lantai hikayat

 

Mawar bawalah riwayatmu

Sehingga semerbakmu adalah rindu

 

Sumenep, Januari 2022

Jangan Lewatkan Baca Juga: Burung | Puisi Imam Arofi

 

Mataku Memecah

 

Bila cahaya menyelinap

Matahari gugur bagai Guntur

Gunung menjelma butiran pasir

Batu batu menyala

Mataku memecah butiran hujan

 

Sejarah diperam

Ketika hutan tak lagi lahirkan harimau,

 

Mereka letih

Menyaksikan lalat berpesta pora

Di atas tumpukan daging dan anyir darah

 

Biarkan mataku memecah

Membuka segala Ikhwal sejarah

Ketika mereka mulai mengubur dan melupakannya.

 

Januari 2022

 

Pertapa

 

Engkau yang bermata fana

Tidur merangkum mimpi

Tumbuh berbunga doa

Sekap, senyap bercahaya emas

Mekar gaharu aroma tubuhmu

Bagai semerbak wewangian yang belum tersibak

Semidimu sembah sing agung

Dalam gelap ada cahaya

Dalam dada suara lebah berdentum

 

Mereka yang bermata fana

Merangkum mimpi dalam semidi agung

 

Januari 2022

 

Imam Arofi, Pernah aktif di Sanggar Nuun Yogyakarta

Klik Suara Asli D Zawawi Imron Saat Baca Puisi Ibu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *