PTM di Kulon Progo untuk SD Ditunda, Mengapa?

Kabar, Kulon Progo245 Dilihat

Yogya, ejogja.id -Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang ditargetkan pada bulan September oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga agar serentak untuk semua lembaga pendidikan, tidak bisa diterapkan untuk wilayah Kabupaten Kulon Progo. Pasalnya sampai saat ini pihak-pihaknya masih mempersiapkan syarat-syarat bolehnya lembaga pendidikan menggelar PTM. PTM KulonProgo untuk SD ditunda.

Saat ini instansi pendidikan Kulon Progo tengah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk pelaksanaan PTM dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebagaimana yang disampaikan Ketua Satgas Covid-19 untuk wilayah Kulonprogo bahwa sampai saat ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sedang menyiapkan kajian SOP tentang prokesnya agar dapat mengaku kepada SKB 4 Manteri.

Perlu diketahui bahwa dalam SKB tersebut sudah ada ketentuan tentang PTM. Oleh karena itu pihak-pihak yang ada di Kulonprogo diminta untuk menyusaikan dengan aturan yang sudah ditetapkan dengan menyesuaikan pada keberadaan kondisi di Kulon Progo. Dengan begitu, kajian SOP tersebut akan dibahas dalam rapat kordinasi antara Disdikpora, Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 untuk wilayah Kulon Progo.

“Hasil rapat akan dimintakan persetujuan bupati,” ungkat Fajar Gegana di Kulon Progo pada Rabu siang, (15/09/2021).

Jangan Lupa Baca Sekolah Swasta Hampir Mati, Nadiem Mempertahankannya

Selain itu Fajar juga menjelaskan jika PTM untuk wilayah Kulonprogo akan digelar secara bertahap dengan dimulai dari SMP. Dimulai dari SMP karena mayoritas siswa dan siswi di jenjang tersebut telah disuntik vaksin Covid-19. Dengan evaluasi yang ketat, setelah mendapatkan hasil yang baik maka juga akan diterapkan di jenjang bawahnya yakni untuk SD dan TK. Untuk sementara ini untuk jenjang SD dan TK harus menunggu evaluasi dari percobaan PTM yang SMP.

“Secara prinsip sudah siap. Hanya saja pelaksanaanya yang dilakukan secara bertahap,” jelas Fajar. Sampai saat ini Pandemi Covid-19 belum dapat diatasi oleh pemerintah Indonesia. Oleh karena itu lembaga pendidikan tidak bisa menjadi siswa dan siswinya jika langsung menggelar PTM secara serentak. Apa lagi dengan adanya kebijakan SKB 4 Menteri terkait proses belajar mengajar di lembaga pendidikan. Sebab itu sampai sekarang hanya uji coba dengan harapan PTM untuk SMP tidak menimbulkan klaster baru dalam penyebaran Covid-19. (Bigul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar