PSP Jadi Penguat Ekosistem Pembelajaran di Sekolah, Benarkah?

Jogja, Kabar5 Dilihat

Yogya, ejogja.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mematok target sebanyak 10.000 Sekolah untuk mengikuti program Sekolah Penggerak (SP) pada tahun ajaran 2022/2023. Target tersebut berdasarkan pada hasil Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan sebelumnya atau angkatan pertama tahun ajaran 2021/2022 yang sudah berjalan. PSP jadi Penguat Ekosistem Pembelajaran di Sekolah, Benarkah?

Pada program angkatan pertama pada tahun 2021/2022, sekolah yang sudah berjalan dalam mengikuti Program Sekolah Penggerak (SP) berjumlah 2.500 sekolah. Ini yang sudah terpilih dari 111 kabupaten dan kota.

Dengan adanya program sekolah penggerak diharapkan dapat memerdekakan siswa dan siswi dalam belajar. Lebih-lebih Program Sekolah Penggerak merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang mulanya direspon dengan sangat baik oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY. Program tersebut sebagai salah satu cara untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Baca Juga Kejayaan Islam.

“Sekolah penggerak sebagai salah satu bagian dalam Merdeka Belajar yang digagas oleh Kemendikbud-Ristek merupakan kebijakan yang baik. Karena bisa memberikan penguatan secara menyeluruh terhadap ekosistem pembelajaran di sekolah. Guru diberikan kesempatan dalam meningkatkan kompetisinya dengan dibentuknya komite pembelajaran. Hal ini bisa membantu guru lain lebih profesional dan membuat pembelajaran lebih menarik,” tutur Kepala Biro Organisasi dan Kaderisasi PGRI DIY. Ia mantan Kepala SMAN 8 Yogyakarta, Rudy Prakanto Meng di Yogyakarta pada Minggu (29/08/2021).

Dengan adanya Program Sekolah Penggerak, Rudy menjelaskan bahwa selain memberikan penguatan secara menyeluruh terhadap ekosistem pembelajaran. Keberadaan sekolah penggerak juga harus melakukan penguatan terhadap sekolah di sekitarnya. Oleh karena itu, perbaikan tata kelola harus segera dan lebih maksimal, begitu juga dengan kerja sama antara Kemendikbud-Ristek dengan pemerintah daerah dalam mempersiapkan sekolah penggerak di seluruh daerah yang ada di Indonesia.

“Sekolah penggerak di sini dapat dipilih oleh pemda atau sekolah untuk mendaftarkan diri sebagai sekolah penggerak. Inti dari sekolah penggerak adalah adanya lingkungan belajar yang kreatif dan produktif di sekolah. Sehingga bisa mewujudkan sekolah lebih menyenangkan di seluruh jenjang sekolah,” tukasnya. (Bigul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar