ejogja.id – Perguruan tinggi vokasi (PTV) di Indonesia diharapkan untuk dapat memenuhi berbagai permintaan dari masyarakat Indonesia. Yakni diharapkan untuk menjadi tempat lahirnya inovasi yang akan membawa Indonesia menuju ke panggung dunia.
Dengan begitu akan membantu Indonesia untuk semakin maju dan kuat. Karena itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sukarinto menyatakan bahwa pihaknya memiliki cita—cita: membuat PTV di Indonesia berkelas internasional. Selain itu juga barharap lulusan vokasi mampu bersaing di tingkat internasional.
Adanya banyak manfaat yang diperoleh dari sinergi dengan lembaga asing, menjadikan kelas internasional di PTV dianggap perlu ditingkatkan jumlahnya.
“Kita ingin kampus-kampus di Indonesia makin banyak yang buka program internasional. Sehingga bukan hanya kita yang sekolah ke luar negeri tapi juga banyak mahasiswa asing yang sekolah di sini. Dengan begitu, nanti kita bisa promosi (pendidikan vokasi satu sama lain),” ucapnya, Minggu (7/11/2021).
Lebih lanjut, PTV yang sudah membuka kelas internasional dapat saling berbagi praktik dengan PTV lain yang belum membuka kelas serupa. “Sehingga kampus-kampus lain bisa belajar tentang program kelas internasional ini,” imbuh Wikan.
Selain itu, diharapkan juga oleh Wikan agar ke depannya satu PTV di Indonesia memiliki satu atau dua sister university di luar negeri agar peluang pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi penelitian, dan aktivitas akademik semakin terbuka.
Jangan Lewatkan Baca Juga: PSB PAUD al-Qur’an al-Fattah Pereng T.A 2022-2023
Perli diketahui apa yang disampaikan Wikan merupakan informasi penting bahwa beberapa PTV maupun politeknik telah melakukan kerja sama secara mandiri dengan universitas maupun industri di luar negeri. Hal ini menurutnya adalah langkah yang inovatif.
Selanjutnya, diharapkan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan pemangku kebijakan di luar negeri berperan untuk mengkoordinasikan institusi di luar negeri untuk bertemu dengan pihak dari Kemendikbudristek.
“Kampus-kampus di Indonesia tinggal ikut kita saja kalau ingin bikin kelas kerja sama atau join degree. Nantinya antarkampus di dalam dan di luar negeri bisa saling bergotong royong. Ini lebih efisien dalam menyelenggarakan suatu program studi tertentu, karena melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas yang jumlahnya tidak sedikit,” terang Wikan. (Bigul)
1 komentar