Sri Kusrini, Dkk
Akhir-akhir ini di lingkungan kita banyak sekali ditemukan kasus pernikahan dini pada anak remaja. Jika kita telusuri hal ini disebabkan kurangnya pengawasan dari orang tua. Lingkungan juga sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian remaja penggunaan HP atau Gadget yang berlebihan, bahkan remaja melihat konten-konten yang tidak sesuai dengan usia dan berbau SARA yang tidak diawasi oleh orang tua. Pemasangan WiFi ditempat- tempat umum sehingga memudahkan para remaja untuk mengakses konten-konten pornografi.
Jangan Lewatkan: Karakter Ilmu dan Tujuan Pendidikan Islam dalam Konsep KHM Hasyim Asy’ari
Krisis moral yang terjadi pada remaja saat ini tidak hanya pernikahan dini hal lain seperti pergaulan bebas dengan lawan jenis yang dianggap hal biasa, yang lama-lama, Jika tanpa pengawasan orang tua akan menyebabkan pernikahan dini.
Anak-anak seusia remaja belum menyadari apa dampak dari pernikahan dini itu sendiri. Dampak dari pernikahan di antaranya, pertama, rawan KDRT. Anak-nak remaja secara psikis masih labil, Pola pikirnya belum matang dan belum bisa berfikir secara dewasa. Remaja belum bisa mengatasi segala permasalahan dalam rumah tangga. Itu semua akan memicu kekerasan dalam rumah tangga.
Kedua, dampak terhadap kesehatan. Dari hasil pernikahan dini akan terlahir anak stunting atau gizi buruk, Jika mereka dewasa akan mengalami penyakit tidak menular. Bagi remaja putri, pernikahan dini juga menyebabkan kanker serviks dan kanker rahim. Karena belum matangnya organ kewanitaan.
Jangan Lewatkan: Ayat-ayat Cinta Suami Istri
Ketiga, dampak ekonomi. Dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi tidak tercukupi karena biasanya para remaja mengandalkan orang tua. Hal ini akan memicu tindak kriminal seperti pencurian dan pemerasan, Karena itu dianggap lebih instan untuk mencukupi kebutuhan materi.
Untuk mengatasi segala bentuk kenakalan remaja yang menyebabkan pernikahan dini, pendidikan agama dalam keluarga harus menjadi pondasi utama. Bila perlu memasukkan anak ke pondok pesantren agar tidak ada celah bagi anak untuk berbuat kriminal dan terbentuk akhlakul karimah pada anak.
Sri Kusrini, Ngatiyem, Omiyah, danSuryati, Pengurus Muslimat NU Desa Pejengkolan Kebumen Jawa Tengah
1 komentar