Pelaksana Kurban? Ini Cara Pembagian Dagingnya

Esai, Literasi96 Dilihat

KH. Heri Kuswanto

1) Ulama membagi ibadah kurban ke dalam dua jenis dalam pembagian daging kurban:

  • Dinazarkan (wajib)

– Yang berkurban nazar tidak boleh mengambil sedikit pun daging kurbannya.

  • Tidak dinazarkan (sunnah).

– Yang berkurban sunnah justru mendapat anjuran untuk memakan sebagian dari daging kurbannya.

– Maksimal sepertiga dari daging kurbannya

ولا يأكل المضحي شيئا من الأضحية المنذورة) بل يتصدق وجوبا بجميع أجزائها (ويأكل) أي يستحب للمضحي أن يأكل (من الأضحية المتطوع بها) ثلثا فأقل

(Orang yang berkurban tidak boleh memakan sedikit pun dari ibadah kurban yang dinazarkan [wajib]) tetapi ia wajib menyedekahkan seluruh bagian hewan kurbannya. (Ia memakan) maksudnya orang yang berkurban mendapat anjuran untuk memakan (daging kurban sunnah) sepertiga bahkan lebih sedikit dari itu. (Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib)

– Tidak boleh menjual bagian apa pun dari hewan kurbannya. Ini berlaku bagi kurban nazar dan kurban sunnah.

Jangan Lewatkan Baca Juga: Hewan kurban adalah Bahimatul An`am

2) Daging kurban  untuk:

– Orang fakir dan miskin dalam bentuk daging segar.

(ويطعم) وجوبا من أضحية التطوع (الفقراء والمساكين) على سبيل التصدق بلحمها نيئا فلا يكفي جعله طعاما مطبوخا ودعاء الفقراء إليه ليأكلوه والأفضل التصدق بجميعها إلا لقمة أو لقمتين أو لقما

Orang yang berkurban wajib (memberi makan) dari sebagian hewan kurban sunnah (kepada orang fakir dan miskin) dengan jalan penyedekahan dagingnya yang masih segar. Menjadikan dagingnya sebagai masakan makanan dan mengundang orang-orang fakir agar mereka menyantapnya tidak memadai sebagai ibadah kurban. Yang utama adalah menyedekahkan semua daging kurban kecuali sesuap, dua suap, atau beberapa suap. (Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib).

Baca Juga: Berantakan yang Teratur

3) Sebagian ulama berpendapat bahwa daging kurban dibagi menjadi tiga bagian:

– Sepertiga untuk orang miskin.

– Sepertiga untuk orang kaya.

– Juga, sepertiga untuk orang yang berkurban.

4) Tetapi, ibadah kurban yang utama adalah menyedekahkan semuanya kecuali memakan sedikit daging itu untuk mendapatkan berkah ibadah kurban.

 

Foto Profil KH Heri Kuswanto Lintang SongoKH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar