Orang Tua Siswa Kulon Progo Dukung PTM

Kabar, Kulon Progo358 Dilihat

Jogja, ejogja.id – Mayoritas masyarakat Kulon Progo mendukung rencana pemerintah untuk memulai pembelajaran tatap muka. Tidak ada alasan lain bagi masyarakat Kulon Progo karena agar anak-anak mereka kembali belajar seperti sebelum ada pandemi Covid-19. Sejak adanya pandemi, kiranya kurang lebih sudah dua tahun anak-anak mereka tidak melakukan transformasi pengetahuan secara formal, yakni di sekolah formal. Orangtua siswa Kulonprogo dukung PTM.

Salah seorang orang tua siswa yang setuju adalah Evi Indrawati, warga dari Margosari Pengasih. Dia mengaku senang jika pembelajaran tatap muka (PTM) bisa segera dilaksanakan. Apalagi jika melihat fakta bahwa mayoritas siswa di Kulon Progo sudah mendapatkan vaksinasi. “Kami tetap akan menerapkan protokol kesehatan, ya demi keselamatan semua,” ucap Evi, di Kulon Progo, Minggu (26/9/2021).

Sebelumnya, Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bisa dimulai, setelah vaksinasi bagi pelajar dan tenaga kependidikan hampir menyentuh angka 100 persen. Persiapan juga sudah dilakukan, utamanya terkait dengan Protokol kesehatannya.

“Kami terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas penanganan covid Kulon Progo terkait dengan izin dimulai PTM tersebut,” ungkap Sutedjo.

Pembelajaran tatap muka atau (PTM) terbatas di Kulon Progo, direncanakan akan  dimulai pada akhir bulan ini. Kepala Disdikpora Kulonprogo, Arif Prastowo, mengatakan, PTM akan digelar di jenjang SMP. Sekolah yang bisa menggelar PTM adalah sekolah yang sudah terverifikasi dan memenuhi syarat.

Selain protokol kesehatan, ungkap Arif, persiapan lain yang dilakukan adalah vaksinasi kepada warga sekolah, seperti siswa dan tenaga kependidikan. “Capaiannya cukup tinggi, telah mencapai angka 90 persen,” ucap Arif, di Kulon Progo, Minggu (26/9/2021).

Sedangkan, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan, pihaknya merekomendasikan agar PTM Terbatas segera digelar. Fajar menjelaskan, pedoman Protokol kesehatan untuk PTM terbatas kini sudah ada yakni mengacu pada SKB 4 menteri. “Meski PTM sudah bisa digelar, namun protokol kesehatan tetap harus diperhatikan, agar tidak lagi muncul Klaster,” ungkap Fajar. (Bigul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar