KH. Heri Kuswanto
QS Yasin : 55-57
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
Mereka dan pasangan-pasangan mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta
1) Imam al-Qusyairi dalam Lathaif al-Isyarat, ashhab al-jannah (para penduduk surga) adalah
– Mereka yang selalu menghadirkan hatinya dan dekat kepada Allah SWT, serta tidak sibuk dengan iming-iming surga.
– Mereka yang sibuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap kehidupannya.
– Tidak berarti selalu beribadah dan menghindari kesibukan dunia seperti bekerja dan sebagainya (tetapi setiap kegiatan selalu niat mengharap rida Allah).
Jangan Lewatkan: Bedanya Wanita Surga dengan Bidadari
2) Fakhruddin al-Razi, penghuni surga tiga tafsiran
– Disibukkan berbagai kenikmatan surga, sehingga tidak merasakan huru-hara kiamat berupa hisab maupun azab.
– Mereka sibuk beraktivitas, namun bukan aktivitas yang menyusahkan, melainkan aktivitas yang disukai lagi menyenangkan
– Bisa jadi mereka sibuk menerka-nerka kenikmatan seperti apa lagi yang akan mereka dapatkan, sebab kenikmatan surgawi yang datang selalu melebihi gambaran imajinasi mereka.
3) Nawawi al-Bantani, kenikmatan yang menyibukkan ada dua
– Saling berkunjung antarsesama penghuni surga.
– Bisa pula berarti mereka sibuk bertamu kepada Allah SWT. Melihat Allah SWT bagi ahlus sunnah wal jama’ah merupakan kenikmatan terbesar di akhirat kelak.
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.
1 komentar