Mau ke Surga atau ke Neraka? In Jalannya

Esai, Literasi243 Dilihat

KH. Heri Kuswanto

Surga diliputi perkara yang dibenci jiwa, neraka diliputi perkara yang disukai nafsu. HR. Muslim, At-Tirmidzi ‘dan Ahmad

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ ».

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

– Surga itu terliputi hal-hal yang tidak menyenangkan, dan

– Neraka itu terliputi hal-hal yang menyenangkan.

Jangan Lewatkan: Sombong? Tidak Usah Berharap Masuk Surga

1- Maksud sabda Nabi bahwa, neraka itu terliputi hal-hal yang menyenangkan nafsu syahwat ialah bahwa jalan menuju neraka itu penuh dengan hal-hal yang syahwat sukai.

2- Nafsu syahwat ada dua, syahwat faroj (kemaluan) dan buthun (perut).

Nafsu syahwat faroj seperti: zina, homoseks, dan lain-lain.

Nafsu syahwat buthun seperti:

korupsi, mengurangi takaran dan timbangan.

nafsu syahwat sangat menyukai semuanya.

Jangan Lewatkan: Dosa dan Ampunan

3- Ketika seorang hamba melakukan hal2 itu semua demi mengikuti hawa nafsu dan menyenangkan jiwanya yang dilarang oleh agama, maka ia pun terancam untuk masuk ke dalam api Neraka.

4- Sedangkan sabda Nabi (hal-hal yang tidak menyenangkan biasanya mengelilingi surga). Maksudnya, bahwa jalan menuju surga itu penuh rintangan-rintangan dan amalan-amalan yang jiwa manusia tidak suka. Karena, ini bertentangan dengan hawa nafsu. Seperti perintah mendirikan salat 5 waktu, menunaikan zakat, infak, sedekah, puasa, berjihad di jalan Allah, kewajiban menuntut ilmu agama, menutup aurat, meninggalkan zina, judi, mabuk, korupsi, dan dosa-dosa lainnya.

 

Foto Profil KH Heri Kuswanto Lintang SongoKH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar