KH. Heri Kuswanto
Malam lupa belum niat, apa boleh tidak puasa? (Jika puasapun, tidak sah). HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.”
Baca Juga: Dunia Dukung Program MBKM
1) Syekh Nawawi al-Bantani dalam Kasyifatus Saja, menjelaskan:
– Tetap wajib berpuasa pada hari itu dan harus mengganti (mengqadha) di luar bulan Ramadhan .
– Rugi besar teledor dan lalai niat , karena harus tetap puasa, tapi tidak sah dan harus menggantinya dan juga
kehilangan kemuliaan bulan Ramadan
– Umat Islam di Indonesia mayoritas bermazhab Syafi’i, bahwa niat puasa wajib khususnya puasa Ramadhan harus dilakukan pada waktu malam hari
– Rentang waktu malam ini adalah setelah maghrib sampai sebelum terbitnya fajar shadiq (belum masuk waktu salat Subuh).
Ambil: Beasiswa Pertamina Persero dan Pertamina Foundation
2) Meski demikian ulama mazhab Syafi’i tetap memberi solusi bagi siapa saja yang lupa belum niat pada malam harinya. Imam Nawawi dalam Al-Majmû’ Syarhul Muhadzab
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْوِيَ فِي أَوَّلِ نَهَارِهِ الصَّوْمَ عَنْ رَمَضَانَ لِأَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيَحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ
“Sunah (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadhan di pagi harinya. Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka ada langkah kehati-hatian dengan berniat.”
Ambil saja: Loker Bimbel Tridaya Yogyakarta
– Jadi masih memiliki kesempatan untuk berniat dipagi harinya dan diniati sebagai sikap taqlid (mengikuti) apa yang diajarkan oleh Imam Abu Hanifah.
– Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Haitami, Bila niat di pagi hari tidak niat sebagai taqlid terhadap Imam Abu Hanifah, maka ibadahnya rusak. Dengan demikian, orang yang lupa berniat puasa pada malam hari masih dapat terselamatkan puasanya. Namun, solusi ini hanya untuk yang lupa tidak berniat, bukan sengaja tidak berniat di malam hari.
Baca Juga: Tentang Niat yang Benar
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.
1 komentar