Laki-laki Sejati dan Etos Mandiri

Literasi, Puisi5868 Dilihat

Laki-laki Sejati dan Etos Mandiri

Laki-laki Sejati dan Etos Mandiri

Wahai Saudaraku, Para Santri…

Jika engkau mengaku sebagai laki-laki sejati, maka ketahuilah!

Tidak ada kata berhenti atau bersikap santai-santai

Laki-laki sejati pantang mundur menghadapi tantangan

Laki-laki sejati tak kenal rasa frustasi

Laki-laki sejati senantiasa optimis dan percaya diri

 

Wahai Saudara, Para Santri…

Jika engkau mengaku sebagai laki-laki sejati, maka camkanlah!

Engkau bukan anak perempuan

Maka tak pantas bagimu menadahkan tangan

Kepada orang tua mohonlah rida dan doa

Tapi bukan merengek-rengek menyusahkan dan memeras uang

Laki-laki sejati adalah laki-laki yang mandiri

Dan pantang menyerah melawan keadaan

 

Wahai saudaraku, Para Santri…

Jika engkau mengaku sebagai laki-laki sejati, maka perhatikanlah

Dunia kepenulisan adalah kepedulian

Dunia kepenulisan adalah jalan kemandirian

Dunia kepenulisan adalah media transformasi diri yang elegan

Tapi yang harus kau qodamkan dalam dirimu;

Sama sekali kau tidak berhak menjadi penulis sejati,

Jika hari-hari dan waktumu kau gunakan santai-santai;

Sama sekali engkau tak berhak menjadi penulis sejati,

Jika buku-buku hanya kau jadikan hiasan

Atau kau pandangi saja tanpa pembacaan dan pemahaman;

Sama sekali engkau tidak berhak menjadi penulis sejati,

Jika engkau menulis hanya satu dua tiga kali

Lalu buru-buru engkau ingin dimuat dan minta diakui;

Karya bagi penulis sejati adalah bagaikan ludah yang dilepas

Hanya orang linglung yang kerjanya

Mencari-cari kembali ludah yang basi

 

Wahai Saudaraku, Para Santri…

Jika engkau mengaku sebagai laki-laki sejati, maka renungkanlah!

Hari ini harus lebih banyak membaca dari hari kemarin

Hari ini harus lebih produktif dari hari kemarin

 

KH. Zainal Arifin Thoha, Pendiri Pondok Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy`ari Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan Lewatkan