Keutamaan dan Amaliah Dzulhijjah

Esai, Literasi387 Dilihat

KH. Heri Kuswanto

1) Dari Jabir, tentang kemuliaan 10 hari awal Dzulhijjah Rasulullah SAW:

أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أَيَّامُ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ

“Hari-hari di dunia yang paling utama adalah hari-hari sepuluh awal bulan dzulhijjah.”

– H.R. Ahmad dan Al-Bukhari:

مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيّاَمِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ

Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah yang melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama Dzulhijjah).

Jangan Lewatkan Juga: Kapan Niat Berkurban dan Bagaimana Tata Caranya?

Beberapa ibadah yang tidak ada di bulan lainnya, yaitu:

– Ibadah haji

– Kurban

– Salat Idhul Adha.

2) HR Tirmidzi dan Ibn Majah

 عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.”

Ikuti: AMT be Amazing Student for Amazing Future FEBI IIQ An Nur

3) HR Imam At Tirmidzi

قَالَ أَبُو عِيسَى وَيُرْوَى عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي الْأُضْحِيَّةِ لِصَاحِبِهَا بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ

Berkata Abu ‘Isa (At Tirmidzi), diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa Beliau bersabda: “Bagi pemiliknya, setiap bulu hewan kurban adalah satu kebaikan.”

 

Foto Profil KH Heri Kuswanto Lintang SongoKH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar