Keluarga Bahagia, Sebab Suami Saleh atau Istri Salehah?

Esai, Literasi270 Dilihat

KH. Heri Kuswanto

1) HR Dailami

أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ

Rasulullah SAW bersabda, ‘Empat macam dari kebahagiaan manusia, yaitu

– Istri yang salehah.

– Anak yang berbakti.

– Teman-temannya adalah orang-orang yang baik.

– Mata pencahariannya berada dalam negaranya sendiri.

Baca Juga: Dikelilingi Malaikat saat Berdzikir, Bahkah Lebih Baik dari Jihad

2) Bagi seorang Muslim, kebahagiaan itu bukan diukur dengan harta atau pangkat yang dimilikinya semata.

Kebahagiaan sejati bagi seorang Muslim.

–  Ketika hidup dalam lingkungan yang baik dan mudah, yaitu memiliki istri yang salehah.

– Anak-anak yang berbakti.

– Teman-teman yang baik.

– Mata pencaharian mudah.

Ciri Suami Soleh

Laki-laki wajib menjadi contoh teladan kebaikan (kesalehan) bagi kaum perempuan.  Qs Nisaa 34:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita

1) Taat Kepada Allah;

– Salat dan Ibadah Wajib Lainnya

– Ketaatan seorang muslim itu dibangun dengan lima kewajiban dalam rukun Islam

2) Tidak Berbuat Maksiat

– Al Maidah 90

Allah SWT melarang perbuatan maksiat (minuman keras, judi, mengundi nasib, berbuat keji, adalah perbuatan Setan)

– Larangan pembunuhan, pencurian, perampokan, pemerkosaan, penzaliman, penistaan dan penghinaan, dan lain-lain.

3) Baik Akhlaknya

– HR At Tirmidzi

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَكْمَل الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهمْ خُلُقًا،

Mukmin yang sempurna imannya yang terbaik akhlaknya

– Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw telah bersabda: bentuk kebaikan akhlak suami pada istrinya adalah Penyabar dan Pemaaf.

Jangan Lewatkan Nikmati: Cocok! Murattal Anak Animasi Alam yang Sangat Sejuk

4) Dapat Mengendalikan Hawa Nafsu menurut QS. An Nuur 30:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya

5) Patuh Kepada Orang Tua, menurut  QS Luqman 14:

وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسٰنَ بِوَالِدَيۡهِ

Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.

6) Bertanggung jawab Menafkahi dan Membimbing Keluarganya

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.

7) Tidak Munafik

HR Muslim:

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

مِنْ عَلاَمَاتِ الْمُنَافِقِ ثَلاَثَةٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ

Di antara tanda munafik ada tiga: jika berbicara, berdusta; jika berjanji, tidak menepati; jika diberi amanat, berkhianat.

Ciri Istri Salihah
  1. Penuh kasih sayang

– lemah lembut dan penuh dengan kasih sayang dengan sekitarnya.

– HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa

Rasulullah saw bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى

Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau rida.

  1. Berbakti pada suami

– Rida Allah, dicapai dengan membuat suami  rida terlebih dahulu

– Nabi mengajarkan kepada umatnya agar mencari seorang istri karena agamanya, bukan karena kecantikan, harta, dan kedudukan

  1. Menjaga rahasia suami

– apalagi berkaitan dengan hubungan suami istri.

– di larang untuk menceritakannya kepada siapapun.

– HR. Ahmad

Baca Juga: Cinta dan Akal

Rasulullah saw bersabda:

فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ

Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.

  1. Merias diri untuk suami

– Berdandan untuk menyenangkan hati suaminya sehingga mendapatkan pahala dari tindakannya tersebut.

– HR. Abu Dawud

Rasulullah saw bersabda:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salehah yang

  • bila dipandang akan menyenangkannya.
  • saat diperintah akan menaatinya.
  • bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.
  1. Mensyukuri pemberian suami

– Salah satu penyebab banyaknya wanita masuk ke dalam neraka adalah kufur (tidak mensyukuri) dengan apa yang telah suami berikan kepada mereka.

Baca: Agregasi Ruang Tamu
  1. Melayani suami dengan baik

– Seorang istri dilarang untuk melakukan ibadah sunah (puasa, safar, dan lain-lain) tanpa persetujuan suami

– Khawatir akan menghalangi suaminya untuk istimta’ dengannya.

– HR Bukhari Muslim, Rasulullah saw bersabda:

لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya.

– HR. Al-Bukhari – Muslim :

Rasul saw  bersabda:

لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ

Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.

Foto Profil KH Heri Kuswanto Lintang SongoKH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *