KH. Heri Kuswanto
1) Hidup penuh kesibukan, kadang manusia lupa pada fitrahnya sebagai seorang hamba. Padahal juga yang perlu disadari bahwa dzikir adalah alat pengkilap hati.
– Manusia melakukan satu dosa, akan menempel noktah hitam di hatinya, jija dosanya dua, noktah yang mempel juga dua (dan seterusnya)
– Hati yang kotor tertutup noktah hitam, sehingga tidak tembus cahaya Illahi.
Baca Juga: Dzikir Paling Utama
2) Salah satu anjuran untuk kembali mengilapkan hati adalah dengan cara:
– Berdzikir dan bershalawat.
– QS Ar-Ra’d 28
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (berdzikir), hati menjadi tenteram.
Baca Juga: Hidup Tanpa Dzikir, Ibarat Telah Mati
3) Dalam Miftahul Insan fi Hubbi ar-Rahman
– Dari hati yang teduh serta dari hati yang mengilap, niscaya seorang hamba akan menuju jalan-jalan kebaikan
– Pepatah Arab : Likulli syai’in shiqolatun, wa shiqolatul qalbi dzikrullah. Setiap sesuatu itu pengkilap dan mengilapnya hati itu dengan menyebut nama Allah SWT. Jadi jelas, bahwa dzikir adalah alat pengkilap hati.
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.
1 komentar