Puisi Rudiana Ade Ginanjar
Rahasia Budi Aku tahu waktu telah tertidur, seorang pengelana menetap di tanah terbuka bagai pasir. Di sana engkau dengan selendang penari hari; sebuah kuil lembut kabut jangkar dari kapal yang merapat pelan. Hanya napas lirih, suara angin terasa lebih dalam merengkuh kata ya. Lalu rumah menemu isyarat hening. Dentang berbalik ke asal […]