Puisi Rudiana Ade Ginanjar
Rahasia Budi Aku tahu waktu telah tertidur, seorang pengelana menetap di tanah terbuka bagai pasir. Di sana engkau dengan
Baca SelengkapnyaRahasia Budi Aku tahu waktu telah tertidur, seorang pengelana menetap di tanah terbuka bagai pasir. Di sana engkau dengan
Baca SelengkapnyaRiwayat Mawar Setangkai mawar aku petik dan aku tanam Dalam kebunku Cahaya memancar hingga ke relung Walau
Baca SelengkapnyaIbu ibu kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting hanya mata air airmatamu,
Baca SelengkapnyaKabar Pada akhirnya akan menetes air mata Bukan untuk rindu Tapi untuk lautan dan gunung yang menjadi batas
Baca SelengkapnyaSelamat Tahun Baru Cover Mbah Mus Profil Mbah Mus KH. Ahmad Mustofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus
Baca SelengkapnyaPerantau di Jalur Bantul-Sleman Cover Maghfur M. Ramin Perantau di Jalur Bantul-Sleman – untuk anak-anak kutub selalu, di jalan
Baca SelengkapnyaMalam Upik Abu Menjelang tengah malam percakapan harus usai, atau semakin banyak kekeliruan menebak salam hormat niskala. Engkau tidak
Baca SelengkapnyaRekomendasi untuk Para Santri LAKI-LAKI SEJATI DAN ETOS MANDIRI Wahai Saudaraku, Para Santri… Jika engkau mengaku sebagai laki-laki sejati,
Baca SelengkapnyaWahai kau yang kurindukan Wahai cinta yang hadir dari berpuluh ribu tahun yang lalu Tataplah mataku yang sepi Dan dengarkan
Baca SelengkapnyaSinfoni Rindu Kau kutunggu… Dalam rindu yang menyergap dada Dalam malam yang penuh bayang Dalam rasa yang sulit kuungkapkan Parasmu
Baca SelengkapnyaKelahiran dan mungkin untuk selamanya waktu mengeras di kabut dingin sedingin kematian di dadaku yang hening waktu yang asing
Baca SelengkapnyaPada Sebuah Danau tahukah kau Tepi bahwa air di danau ini tidak beriak, tanpa ada yang menceburkan dirinya ke dalam
Baca Selengkapnya