KH. Heri Kuswanto
1) Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Jami’ul-‘Ulum wal Hikam, fungsi niat untuk:
– Ketidaksamaan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya.
– Membedakan antara ibadah dengan adat kebiasaan.
– Membedakan tujuan seseorang dalam beribadah; apakah seorang beribadah karena mengharap ridha Allah atau karena selain Allah, seperti mengharapkan pujian manusia, dan lain-lain.
Jangan Lewatkan Baca Juga: Tidak Boleh Puasa setelah Nisfu Sya’ban?
2) Menurut Imam Nawawi dalam al-Majmu
– niat itu adanya di dalam hati, dan tidak disyaratkan pengucapannya secara lisan
– Namun, sunah melafalkan niat dengan lidah bersamaan dengan niat di dalam hati.
3) Kapan niat
Muhammad Ramadan al-Buthi dalam Muhadharat fil Fiqhil Muqaran, menjelaskan bahwa beberapa kelompok dalam niat.
Baca Juga: Malam Lupa Belum Niat, Masih Sahkah Puasanya?
- Kelompok pertama
(Imam Malik dan para pengikut)
– Tidak mensyaratkan pengulangan niat setiap hari.
– Niat cukup dilakukan di malam hari pertama Ramadan
– Alasan, puasa Ramadan wajib terlaksana secara terus menerus, sehingga hukumnya sama seperti satu ibadah
– Satu ibadah hanya membutuhkan satu niat
Ambil Saja: Loker Staf IT IIQ An Nur Yogyakarta 2022
- Kelompok kedua
(Imam Hanafi, Syafi’i, dan Hambali)
– Mewajibkan untuk memperbarui atau melakukan niat puasa setiap hari.
– Argumennya bahwa hari-hari dalam Ramadan bersifat independen dan tidak saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
– Batalnya satu hari puasa tidak berpengaruh pada batalnya hari yang lain.
– Setiap akan memasuki hari baru butuh niat baru.
Ikuti Saja: Beasiswa Pertamina Persero dan Pertamina Foundation
4). Dalam Hasyiyata Qalyubi Wa Umairah (gabung): “Dan pada malam pertama, sunah bagi seseorang untuk niat puasa Ramadan atau puasa Ramadan seluruhnya, agar dapat mengambil manfaat dari bertaqlid pada Imam Malik terkait kekhawatiran lupa tidak melakukan niat pada suatu malam. Sebab menurutnya, niat itu sudah mencukupi selama sebulan. Sedangkan menurut pandangan mazhab kami, yang demikian itu hanya cukup untuk malam pertama saja.” Digabung : awal Ramadan niat untuk sebulan, tapi tetap harus niat tiap malam puasa.
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.
1 komentar