KH. Heri Kuswanto, ada bedanya ijab qabul antara nikah dengan zakat.
1) Dalam Nikah, tandai terjadinya serah terima diperlukan lafaz ijab dan qabul:
– Ijab (lafadh yang terangkai dalam bentuk kalimat penyerahan).
– Qabul (kalimat yang terangkai dalam bentuk lafaz penerimaan).
– Sebagai pertanda sah, biasanya bertanda dengan salaman.
2) Dalam Zakat, dalam Tharhu al-Tatsrib
لَا يُشْتَرَطُ فِي كُلٍّ مِنْ الْهَدِيَّةِ وَالصَّدَقَةِ الْإِيجَابُ وَالْقَبُولُ بِاللَّفْظِ بَلْ يَكْفِي الْقَبْضُ وَتُمْلَكُ بِهِ
Tidak ada syarat di dalam pemberian hadiah dan shadaqah (zakat) adanya lafaz ijab dan qabul. Akan tetapi yang terpenting dan sudah mencukupi adalah serah terima dan sekaligus terjadinya perpindahan kepemilikan.
Baca Juga:
- Siapa Saja yang Berhak Menerima Zakat? Penjelasan Detailnya
- Nisab dan Haul dalam Zakat itu Apa?
- Waktu Zakat Fitrah: Longgar Tapi Berbatas
- Jenis Zakat Ada Berapa?
3) Fungsi ijab dan qabul
– Hukum asalnya, sebagai wasilah yang menguatkan telah terjadinya akad sehingga terjadi perpindahan kepemilikan atau tanggung jawab.
– Jika dalam pernikahan, begitu ijab dan qabul itu ditunaikan, maka tanggung jawab anak perempuan yang sebelumnya tanggung jawab wali beralih ke laki-laki yang menikahinya.
– Jika pada zakat, jika ijab qabul selesai tunai, kepemilikan dan tasharruf (pengelolaan) zakat menjadi kewenangan pihak amil untuk disalurkan, atau jadi hak milik mustahiq sehingga bebas menggunakannya.
4) Dalam zakat
– Jika diserahkan langsung ke yang berhak menerimanya (mustahiq), tidak ada keharusan ijab dan qabul.
– Ijab dan qabul baru wajib ketika pihak muzakki menyerahkan zakatnya itu lewat ‘amil atau wakil.
5) Dalam Tuhfatu al-Muhtaj fi Syarhi al-Minhaj.
يَجُوزُ دَفْعُهَا لِمَنْ لَمْ يَعْلَمْ أَنَّهَا زَكَاةٌ؛
Para ulama berpendapat boleh menyerahkan zakat kepada orang yang tidak tahu bahwa itu sesungguhnya adalah zakat.
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.