Beasiswa Pascasarjana ke Australia

ejogja.ID – Pada Februari mendatang, pemerintah Australia akan membuka beasiswa bertajuk Australia Awards Scholarship (ASS) untuk pelajar Indonesia. ASS menawarkan biaya kuliah secara penuh, tiket keberangkatan, tunjangan dan pelatihan bahasa sebelum berangkat. ini beasiswa pascasarjana ke Australia.

Beasiswa ASS akan mulai 1 Februari sampai 30 Mei 2022. Pendaftaran tahun ini untuk studi tahun 2023. Hanya saja, beasiswa ini tidak berlaku bagi semua jurusan. Jurusan yang ditentukan oleh pemerintah Australia sesuai dengan hubungan bilateral antara pemerintah Australia dan pemerintah Indonesia.

Jangan Lewatkan Ambil: Beasiswa Dalam dan Luar Negeri

Di masa pandemi ini, jurusan yang diprioritaskan adalah jurusan kesehatan, seperti prodi penyakit menular, manajemen kesehatan, layanan kesehatan dan lain-lain. Kuota penerima beasiswa ini kisaran 250-300 orang. Selengkapnya tentang beasiswa ini, simak pemaparan sebagai berikut:

Cakupan Beasiswa

Pelatihan di Indonesia sebelum berangkat ke Australia (Pre-Departure Training atau PDT).
Tiket pesawat pulang pergi ke lokasi PDT.
Tunjangan saat tiba di Australia.
Biaya kuliah secara penuh.
Tunjangan biaya hidup di Australia sebesar AUD 2250 tiap bulan atau sekitar Rp. 23 juta.
Pengantar program akademik.
Dukungan akademis profesional.

Syarat Umum

Warga Negara Indonesia (WNI) yang mendaftar di Indonesia.
Tidak menikah dengan seseorang yang berwarganegara Australia atau Selandia Baru. Tidak pula tercatat sebagai penduduk tetap Australia atau Selandia Baru selama mengikuti kuliah.
Bukan yang sedang mengajukan visa menetap di Australia.
Tidak sedang mendaftar beasiswa ASS untuk jangka panjang lainnya.
Bukan anggota aktif militer.
Bisa memenuhi seluruh syarat Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan untuk vis pelajar DFAT.
Sanggup memenuhi syarat penerimaan universitas yang dituju di Australia.

Syarat Khusus

Mendaftar pada jurusan prioritas.
IPK minimal 2,9 dari skala 4.0.
Pendaftar dari kalangan difabel memiliki IPK minimal 2,75.
Skor IELTS minimal 5,5, TOEFL ITP minimal 525, TOEFL IBT minimal 69 atau PTE Academic minimal 46.
Untuk penyandang disabilitas, skor IELTS minimal 5.0, TOEFL ITP minimal 500, TOEFL IBT minimal 79 atau PTE Academic minimal 54.
Skor IELTS, TOEFL atau PTE Academic harus terkini alias maksimal 2 tahun yang lalu.
Melampirkan rincian tes verifikasi hasil tes TOEFL kepada kontak pusat.
Menyertakan minimal 1 salinan asli hasil tes TOEFL Institusional.
Bergelar sarjana bagi yang mendaftar jenjang S2.
Menjawab pertanyaan yang relevan dalam formulir aplikasi.
Siap mengikuti pelatian bahasa Inggris untuk Keperluan Akademik (EAP).
Pendaftar harus membuat akun di laman OASIS.
Pendaftar bisa mengunggah semua dokumen persyaratan di atas sedikit demi sedikit selama pendaftaran, tidak harus serentak.

Mau Ikut Lomba? Ini Raja Loma #solusiprestasimu

Berkas-Berkas

Berkas harus sesuai dengan Buku Pegangan Kebijakan Beasiswa yang sudah tersedia di linknya.
Foto akta kelahiran atau berkas lain yang setara.
KTP atau paspor.
Biodata.
Ijazah.
Transkrip nilai.
Hasil tes IELTS, PTE Academic atau TOEFL mulai 30 April 2019 sampai 30 April 2021.
Pendaftar bisa memakai hasil tes IALF–AAI yang ambil pada 2020.
Pendaftar jenjang S3 harus melampirkan transkrip nilai S1 yang telah terlegalisir.
Referensi akademik pembimbing S2 untuk pendaftar jenjang S3.
Jenjang S3 atau S2 yang masa studinya akan mencakup 50 persen penelitian harus mengisi rincian proposal penelitian.
Pendaftar asal Indonesia yang mendaftar secara daring harus melengkapi informasi tambahan untuk aplikasi daring. Formulir bisa diakses pada 1 Februari 2022.
Pendaftar dari sektor publik harus melengkapi formulir Deklarasi Badan Pencalonan.
Pendaftar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus menyerahkan Surat Keputusan Pengangkatan PNS.