Yogya, ejogja.id – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Bowono X memestikan dan menghimbau kepada seluruh elemen pendidikan agar tidak membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka dalam waktu dekat ini. Himbauan tersebut disampaikan karena DIY memperpanjang PPKM level 4 hingga 30 Agustus. Lima persen vaksin, pelajar DIY menunda pertemuan tatap muka (PTM).
Sri Sultan mengatakan jika pun para guru telah divaksinasi, namun para pelajar belum mendapatkan vaksinasi. Dengan begitu bukan tidak mungkin masih sangat beresiko dan mengkhawatirkan jika pembelajaran tatap muka. Hal tersebut disampaikan pada Hari Rabu (25/08/2021) di Kepatihan Yogyakarta.
“Belum-belum, saya meminta guru kan sudah kita selesaikan vaksinasinya dan pelajar sudah seharusnya divaksin. Kalau belum jangan melakukan pembelajaran tatap muka karena itu berisiko besar. Ya, jadi pelajar vaksin, guru vaksin, baru bisa tata muka,” jelas Sultan ke X tersebut.
Menurut Sultan, percepatan vaksinasi terus dilakukan hingga sekarang. Dan diharapkan vaksinasi untuk pelajar segera selesai, setidaknya di bulan September 2021 para pelajar sudah divaksin semua. Dengan begitu bisa dimungkinkan untuk menggelar pembelajaran tata muka seperti dua tahun yang lalu.
Baca Juga Pegawai Kontrak.
“Makanya sekarang digenjot dulu masyarakat maupun pelajar supaya di bulan September-Oktober ini bisa kita selesaikan. Kalau persiapan tidak ada masalah tapi tatap mukanya belum selama gurunya sudah tapi anak-anaknya yang harus sudah divaksin, kalau belum tidak boleh. Tapi perlu kita persiapan karena nanti, ini kan sudah Agustus terus September, harapan saya kan pelajar proses vaksinasinya selesai September ini. Untuk saat ini masih 40 persen yang telah selesai divaksin,” tuturnya.
Di sisi lain, Sekda DIY, Kadarmanto Baskoro Aji menjelaskan bahwa vaksinasi pelajar saat ini baru mencapai 5 persen. Oleh karena itu, meskipun pemerintah tidak menjadikan vaksinasi sebagai syarat PTM, namun DIY belum akan membuka PTM. Saat ini penyelenggara pendidikan hanya diperkenankan untuk melakukan persiapan.
“Pelajar baru mencapai 5 persen masih sedikit belum memungkinkan. Walau Kemendikbud menyatakan vaksinasi bukan syarat tatap muka, Kita belum tatap muka tapi persiapan . Untuk melakukan persiapan kalau sewaktu-waktu kita bisa tatap muka. Tapi sekarang tetap belum ada yang bisa tatap muka. Termasuk perguruan tinggi. Dosen persiapan silakan, tapi belum kita ijinkan kuliah tatap muka,” jelasnya. (Bigul)