KH. Heri Kuswanto
Arti Zikir
Menurut Khalilurrahman Al Mahfani
– Arti zikir secara etimologis
dzakara (ذَكَرَ) – yadzkuru (يَذْكُرُ) – dzikran (ذِكْرًا) memiliki arti mengingat dan menyebut.
– Arti zikir secara istilah
proses komunikasi antara seorang hamba dengan Allah SWT agar selalu mengingat dan tunduk pada perintah-Nya.
– Caranya dengan melafalkan takbir, tahmid, tasbih, memanjatkan doa, membaca Al Quran, dan lain-lain.
– Yang dapat dilakukan tanpa mengenal tempat dan waktu, baik sendiri maupun bersama-sama dengan aturan yang ditentukan.
Jangan Lewatkan Baca Juga:
Jenis Zikir
1) Zikir Jali
– mengingat Allah SWT dalam ucapan yang mengandung arti pujian, rasa syukur dan doa kepada Allah SWT yang lebih menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati.
– Mula-mula zikir ini diucapkan secara lisan, untuk mendorong agar hatinya hadir menyertai ucapannya.
2) Zikir Khafi
– Zikir khusyuk oleh ingatan hati, baik dengan zikir lisan ataupun tidak.
– Orang yang sudah mampu melakukan zikir seperti ini merasa dalam hatinya senantiasa memiliki hubungan dengan Allah SWT.
– Ketika melihat suatu benda, bukan melihat benda itu, menyadari adanya khalik yang menciptakan benda tersebut.
Zikir Hakiki
– Zikir seluruh jiwa raga, lahiriah dan batiniah, kapan dan di mana saja, dengan memperketat upaya memelihara seluruh jiwa raga dari larangan Allah SWT dan mengerjakan apa yang Allah perintahkan.
– Untuk mencapai tingkatan zikir hakiki, latihan dari zikir jali dan zikir khafi.
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.