(Selain Salat Tarawih pada Ramadan)
KH. Heri Kuswanto
1) Sahur
HR al-Bukhari:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan.
– Walau hanya sedikit atau hanya seteguk air.
– Waktu selepas tengah malam. Utamanya diakhirkan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan.
Jangan Lewatkan Baca Juga: UTBK SBMPTN Telah Buka
HR Ahmad:
لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ
Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka.
2) menyegerakan berbuka
– Sebelum shalat maghrib setelah yakin masuk waktunya
– Kurma,jka tidak ada dengan air.
Ambil saja: Beasiswa Google untuk 2000 Penerima
HR Abu Dawud:
إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا، فَلْيُفْطِرْ عَلَى التَّمْرِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدِ التَّمْرَ، فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ
Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan. Urutan sebaiknya:
– Kurma basah (ruthab)
– Kurma kering (tamar)
– Air
– Jika tidak ada, dahulukan yg manis.
3) berdoa sebelum atau setelah berbuka
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah.
Baca Juga: Bisakah Niat Puasa Dirapel untuk Sebulan?
– Lebih pendek
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.
4) Mandi besar (junub, haid, nifas)
– Sebelum terbit fajar
– Agar bisa ibadah dalam keadaan suci
5) menahan lisan dari yang tak berguna apalagi haram
– Berbohong, mengumpat.
– Akan menggugurkan pahala puasa.
6) menahan hal yang tak sejalan hikmah puasa
– Meski tidak sampai membatalkan.
– Berlebihan mengadakan makanan, minuman, dan lain-lain.
7) Memperbanyak
– Sedekah kepada keluarga, kaum kerabat, tetangga, dan lain-lain.
HR Ahmad:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut.
– baca, belajar Al-Quran, menuntut ilmu, berzikir, dan lain-lain.
8) I’tikaf di masjid.
– Terutama sepuluh malam terakhir.
9) Mengkhatamkan Al-Quran.
– Setidaknya sekali selama bulan Ramadan.
– Imam al-Syafi‘i hingga 60 kali.
Baca Juga: Malam Lupa Belum Niat, Masih Sahkah Puasanya?
10) Istikamah amaliah
– Dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya
KH. Heri Kuswanto, Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo, A’wan Syuriah PWNU DIY sekaligus dosen IIQ An Nur Yogyakarta.