AI Dimasukkan Kurikulum Sekolah

Kabar, Nasional, Sleman1 Dilihat

ejogja.id – Pentingnya memaksimalkan teknologi terhadap pendidikan terus diupayakan oleh pemerintah Indonesia. Salah satunya dalam bidang kecerdasan artifisial (artificial intellegence/AI) yang akhir-akhir ini dimaksimalkan oleh pemerintah. AI dimasukkan kurikulum sekolah.

Upaya tersebut dilakukan dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki penguasaan di badang kecerdasan buatan. Dengan begitu, pemerintah memasukkan materi kecerdasan buatan ke dalam kurikulum sekolah yang bakal diterapkan di seluruh pendidikan Indonesia.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (Korika), Hammam Riza pada (25/10/2021) di Jakarta, kemarin. Selain itu ia juga menyatakan bahwa teknologi AI di Indonesia sudah memiliki dasar dalam program Setrategi Nasional (Satranas) pemerintah yakni berupa penyiapan SDM yang khusus di bidang AI.

“Regulator (pemerintah, Red) sudah semangat memasukkan AI ke kurikulum,” katanya. Upaya tersebut diharapkan untuk mengenalkan kecerdasan buatan sejak dini kepada seluruh masyarakat. Hingga dapat menyaring potensi-potensi unggul generasi muda dalam bidang kecerdasan buatan.

Jangan Lewatkan Baca: Dzikir Paling Utama

Mantan kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu menjelaskan penyiapan SDM AI itu adalah berpikir masa depan. Sehingga harus mulai dicanangkan sejak saat ini.

Menurut dia banyak sekali nilai tambah yang dihasilkan dengan penerapan teknologi kecerdasan buatan. Dia berharap teknologi ini bisa menguasai dan mengangkat nilai ekonomi dari inovasi-inovasi yang dihasilkan bangsa Indonesia.

Selain itu dijelaskan juga bahwa di masa Pandemi Covid-19 ini, banyak sekali inovasi yang berbasis kecerdasan buatan. Salah satunya adalag alat diteksi GeNose karya inavator dari Universitas Gadjah Mada.

Hammam menegaskan penguasaan kecerdasan buatan tidak hanya dimonopoli negara-negara maju saja. Dia mengatakan saat ini masyarakat Indonesia sudah akrab dengan teknologi kecerdasan buatan.

Hammam mencontohkan penggunaan Google Penerjemah itu merupakan salah satu dari implementasi teknologi kecerdasan buatan. Mantan Menristek Bambang Brodjonegoro yang juga pendiri Korika mengatakan pengembangan teknologi kecerdasan artifisial perlu pelibatan banyak pihak. “Indonesia tidak bisa berdiam diri hanya menjadi market,” katanya. inilah alasannya AI dimasukkan kurikulum sekolah.

Cek Juga: Format Kerjasama

Melalui forum Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2021 mereka mengajak berbagai kalangan untuk mempelajari dan mendapatkan pengalaman menggunakan teknologi kecerdasan artifisial. Dia berharap dengan populasi 270 juta penduduk, Indonesia mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kecerdasan buatan. (Bigul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *