Sleman, ejogja.id – Menyambut PTM, SMP di Sleman ikuti ANBK. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, menyatakan ribuan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII di Kabupaten Sleman mengikuti pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Senin (4/10/2021). Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 4.862 siswa dan cadangan 465 dari 119 SMP Negeri dan Swasta di wilayah Sleman.
Menurut Supriyana, Kepala SMP Negeri 2 Depok, kegiatan ANBK jenjang SMP dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan pada rentang waktu 4-7 Oktober 2021 ini menandakan dibukanya sekolah untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masa transisi.
Kegiatan ANBK di SMP Negeri 2 Depok berjalan lancar. Sejumlah 45 siswa dan 5 cadangan mengikuti kegiatan tersebut. Siswa memasuki tiga ruang laboratorium komputer, kemudian dilakukan penilaian.
“45 siswa itu kita bagi dalam tiga lab komputer. Jadi masing-masing lab 15 siswa,” terang Kepala SMPN 2 Depok, Senin (4/10/2021).
Tiap sekolah diberi kesempatan memilih dua hari untuk mengikuti ANBK. Sedangkan SMPN 2 Depok sendiri memilih pelaksanaan ANBK pada tanggal 4-5 Oktober 2021.
“Jadi hari ini siswa kelas VIII masuk ke sekolah untuk ANBK. Kegiatannya dua hari. Hari pertama materi literasi, pemahaman bacaan. Selanjutnya numerasi, pemahaman matematika maupun IPA,” lanjutnya.
Sebelum pelaksanaan ANBK, tiap sekolah telah diverifikasi terkait kesiapan dan sarana protokol Kesehatan. Selanjutnya, setelah ANBK selesai dilaksanakan, PTM di masa transisi dapat dimulai.
“PTM di masa transisi Sleman semula dimulai pada 4 Oktober 2021. Namun, karena bertepatan dengan pelaksanaan ANBK, maka akan difokuskan terlebih dahulu ANBK. Setelah itu langsung dilanjutkan PTM,” sambungnya.
Jangan Lewatkan Museum Vredeburg Pusat Informasi dan Pendidikan Karakter
SMPN 2 Depok termasuk salah satu dari tiga sekolah yang ditinjau oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Dua sekolah lainnya ialah SMP Diponegoro Depok dan SMPN 3 Depok. Peninjauan tersebut dilakukan pada hari pertama penyelenggaraan ANBK tingkat SMP.
Berdasarkan hasil tinjauan, Kustini menilai penyelenggaraan ANBK di Kabupaten Sleman telah sesuai dengan ketentuan Kementerian Pendidikan terkait pembatasan jumlah siswa sebanyak 15 siswa dalam satu ruang kelas. Selain itu, penerapan protokol Kesehatan Covid-19 juga tetap diterapkan secara ketat.
“Pelaksanaan ANBK sudah menyesuaikan ketentuan yang ditetapkan. Dari pantauan kami, setiap kelas hanya terdapat 15 siswa. Tentunya dengan penerapan protokol Kesehatan yang ketat,” ujar Kustini. (Bigul)
1 comment